ARCOM-MEDIA, Bandung. Pada tahun lalu tepatnya Agustus hingga Oktober 2023, Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung WANADRI yang berbasis di Kota Bandung telah melaksanakan ekspedisi dayung bahari (menggunakan kayak laut, atau Sea Kayak), bertajuk Dayung Jelajah Nusantara (DJN): Flores Sea
Kayak Expedition.
Ekspedisi yang diawaki 10 orang personil gabungan WANADRI dengan Gema Putra Putri Lembata ini selain memecahkan rekor pendayungan sirkumnavigasi pulau Flores (1059 km), juga mempelopori suatu perjalanan petualangan.
Ketika menjelajah seluruh pesisirnya, tim DJN berkolaborasi dengan masyarakat setempat mempromosikan wisata alam dan budaya yang berkelanjutan.
Keberhasilan dan pencapaian ekspedisi Flores dalam mendukung kepariwisataan pesisir yang berkelanjutan (ekowisata) lantas menjadi misi yang melekat pada visi ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara berikutnya.
“Pada tahun 2024, tepatnya sepanjang bulan Agustus, tim DJN Wanadri akan melanjutkan serial ekspedisi kayak lautnya dengan tajuk Belitong Sea Kayak Expedition,” kata Ketua Dayung Jelajah Nusantara-Sea Kayak Expedition-Jelajah Pesisir Belitong, Yoppi Rikson Saragih, di sela-sela Pelepasan Tim DJN WANADRI Belitong Sea Kayak Expedition, Senin, (5/8/2024), di EIGER Adventure Store Bandung, jalan Sumatera No.23 Kota Bandung.
Hadir dalam Pelepasan Tim DJN WANADRI Belitong Sea Kayak Expedition, Founder EIGER, Ronny Lukito, Tokoh WANADRI, Aat Soeratin, dan Imam Suryantoko, Ketua Dewan Pengurus XXVIII Perhimpunan Pendaki Gunung dan Penempuh Rimba WANADRI Dirga Imam Gozali, dan Penasehat Dayung Jelajah Nusantara-Sea Kayak Expedition-Jelajah Pesisir Belitong, Ipong Witono.
Ketua Dayung Jelajah Nusantara-Sea Kayak Expedition-Jelajah Pesisir Belitong, Yoppi Rikson Saragih menjelaskan, meski jarak pendayungan dalam ekspedisi ini lebih pendek dibandingkan ekspedisi di Flores, namun tim DJN Wanadri akan memperkuat target kebermanfaatan dari sisi ekowisata petualangan.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, tim DJN berkolaborasi dengan Tanjung Kelayang Reserve dan bermitra dengan National Geographic Indonesia,” ungkap Yoppi Rikson Saragih.
Lebih lanjut Yoppi Rikson Saragih mengatakan, dalam setiap penyelenggaraan ekspedisi, WANADRI selalu mengajak berbagai pihak untuk bekerja bersama.
“Dengan keterlibatan banyak pihak maka syiar kebangsaan yang dicanangkan melalui ekspedisi akan semakin kuat dan menjangkau khalayak luas, serta menyapa seluruh anak bangsa,” kata Yoppi Rikson Saragih.
“Tim DJN yang terdiri dari 12 pendayung dan 6 pendukung akan menziarahi alam Belitung selama 30 hari mulai Agustus hingga September 2024 mendatang, dan akan melaksanakan sirkumnavigasi atau menelusuri perairan pesisir Belitung searah jarum jam,” kata Yoppi Rikson Saragih, “Titik memulai dan mengakhiri ekspedisi akan berada di Tanjung Kelayang Reserve,” pungkasnya.
Sedangkan Founder EIGER Ronny Lukito mengatakan, keterlibatan EIGER dalam ekspedisi DJN kali ini bukan yang pertama, dalam ekspedisi sebelumnya menyusuri pesisir Flores (1.095 km) di tahun 2023, EIGER pun memberikan dukungannya kepada tim DJN yang mengembara menggunakan kayak laut.
“Ekspedisi DJN yang digagas oleh WANADRI memiliki kesamaan visi dengan apa yang dijalankan EIGER selama 35 tahun berkarya di Indonesia,” ungkap Ronny Lukito.
Ronny Lukito menambahkan, penjelajahan ini mendapat dukungan dari EIGER, karena tim ekspedisi akan menemukan berbagai kekayaan sosial budaya juga alam, memunculkan berbagai ide dan inovasi untuk saling mengenali dan menjaga apa yang telah ditemukan.
“Apalagi penjelajahan dengan kayak laut memungkinkan tim DJN mengenali pesisir sebuah pulau dengan teliti dan lengkap, karena kayak laut mampu menjelajah area sulit dicapai oleh petualang yang menggunakan kendaraan darat maupun kapal besar,” ujar Ronny Lukito.
Lebih lanjut Ronny Lukito menegaskan, sebagai brand penyedia perlengkapan luar ruang yang berfokus pada tropical adventure, pihaknya sedang berupaya untuk menggarisbawahi dampak nyata dari perubahan iklim pada alam pesisir Indonesia.
“Tim Dayung Jelajah Nusantara akan menyusuri pesisir, merekam langsung kondisi pesisir Indonesia, menyampaikan kondisi nyata tentang upaya pelestarian ekosistem pesisir,” ujar Ronny Lukito.
“Ini seiring dengan langkah yang sedang dilakukan EIGER untuk melakukan konservasi mangrove di berbagai pesisir di Indonesia,” pungkas Ronny Lukito.
Seperti diketahui, tujuan ekspedisi ini adalah, menegaskan pada masyarakat dunia bahwa Indonesia merupakan salah satu lokasi wisata petualangan tropis terbaik di dunia.
Ekspediai akan mempromosikan kegiatan kepariwisataan berkelanjutan di Pulau Belitong, yang menyokong perlindungan alam maupun budaya di Belitong.
Selain itu ekspedisi menggarisbawahi dampak perubahan iklim pada alam pesisir Indonesia secara umum, dan Belitong secara khusus, serta urgensi upaya pelestarian ekosistem pesisir.
Ekspedisi ini diharapkan menginspirasi bangsa Indonesia untuk mencintai dan melindungi alam pesisir dan perairan Nusantara lewat wisata petualangan kayak laut.
Tujuan-tujuan ini akan dicapai dengan publikasi berupa, konten Media Sosial mengenai Persiapan dan Perjalanan Ekspedisi Sea Kayak.
Ekspedisi akan terbantu melalui publikasi melalui Media Partners, terutama bersama National Geographic Indonesia, penulisan dan Penerbitan Buku Belitong Sea Kayak Exspedition, penulisan dan penerbitan buku Berkayak di Lautan Tropis/Sea Kayaking on Tropical Waters, serta Pameran Foto dan Talkshow. (BRH)