ARCOM-MEDIA, Kabupaten Bandung Barat. Perbukitan Dago Giri di Bandung Utara, yang pernah menjadi magnet bagi pesohor dunia seperti Raja Chulalongkorn dan Charlie Chaplin karena keindahan alamnya, kini menghadapi tantangan serius akibat pembangunan tak terkendali.
Namun, secercah harapan datang dari Chanaya Resort, sebuah destinasi pariwisata seluas 3,5 hektar di jalan Dago Giri 102, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Dengan mengusung tema “Menanam Pohon Merawat Masa Depan,” Chanaya Resort berkomitmen penuh untuk mengembalikan keindahan Dago Giri melalui prinsip Responsible Tourism & Sustainable Tourism.
Sejak setahun berdiri, Chanaya Resort telah secara konsisten menanam pohon keras di area perbukitan Dago Giri, komitmen ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk menginisiasi beragam program demi menciptakan kembali kawasan yang jelita seperti sedia kala.
Pada Jumat (18/7/2025), Chanaya Resort merayakan ulang tahun pertamanya dengan meluncurkan program Adopsi Pohon dan Carbon Trading bertajuk #RebirthOfOurForest (Kelahiran Kembali Hutan Kita).
Program ini dirancang untuk menciptakan kembali hutan Dago Giri dengan seluruh keanekaragaman hayatinya.
Prof. Paulina Permatasari, Pendiri Chanaya Resort, menegaskan keyakinannya bahwa pariwisata dapat menjadi solusi nyata bagi pelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi lokal, dan pemberdayaan masyarakat.
“Sepanjang tahun 2025, kami menargetkan 100 pohon keras dan produktif akan ditanam di area kawasan resort, dengan harapan dapat berkontribusi dalam menyerap karbon yang dihasilkan dari aktivitas pariwisata di kawasan Chanaya,” jelas Prof. Paulina usai penanaman pohon.
Ia menambahkan bahwa penanaman pohon ini merupakan ikhtiar untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, memberikan warisan yang berharga bagi generasi mendatang selaras dengan pencapaian SDG dan penciptaan masa depan yang berkelanjutan.
Melalui program Adopsi Pohon ini, Chanaya Resort tidak hanya mengelola 22 unit vila tematik yang memfasilitasi koneksi pengunjung dengan alam, tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Sebut saja komunitas Rumah Kayu Permakultur, Fakultas Sains & Teknologi UIN, Faperta UNSOED, FE UNPAR, SPS UNPAD, serta masyarakat Dago Giri, bersatu padu dalam visi yang sama.
“Kehadiran Chanaya dapat turut berkontribusi dalam penciptaan kawasan perbukitan Dago Giri sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan, melalui program Adopsi Pohon, Chanaya Resort mengajak seluruh insan untuk terlibat dan berbuat aksi untuk merawat masa depan,” pungkas Prof. Paulina.
Chanaya Resort, dengan fasilitas lengkapnya seperti Soeji dining, Rumpun, Pasar Hutan Bambu, Forest Gym, dan Forest Spa, menawarkan lebih dari sekadar liburan.
Chanaya Resort mengajak setiap pengunjung untuk menjadi bagian dari solusi dan merasakan langsung dampak positif dari pariwisata yang bertanggung jawab. (BRH)