ARCOM-MEDIA, Bandung. Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Kodiklatad) kembali menunjukkan komitmen strategisnya dalam mendukung program pemerintah, kali ini melalui pembentukan Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP).
Peran penting ini ditegaskan Komandan Kodiklatad, Letjen TNI Mohamad Hasan, saat Kodiklatad menerima kunjungan kerja Tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang melakukan pemeriksaan terinci kinerja terkait efektivitas program tersebut.
Kegiatan penerimaan Tim BPK RI berlangsung di Lounge Room Gedung Baladhika Kodiklatad, Selasa, (4/11/2025), diwakili Wakil Komandan Kodiklatad, Mayjen TNI Izak Pangemanan, M.Tr.(Han).
Kunjungan Tim BPK RI ini secara khusus berfokus pada pemeriksaan terinci kinerja atas efektivitas pembentukan Yonif TP dalam mendukung ketahanan pangan nasional, ini merupakan langkah pengawasan penting untuk memastikan program strategis TNI AD ini berjalan optimal dan akuntabel.
Turut hadir dalam acara tersebut, Pejabat utama Kodiklatad, termasuk Ir Kodiklatad, Dirum Kodiklatad, Dirdok Kodiklatad, Dirjian Kodiklatad, dan Dirren Kodiklatad, bersama dengan Tim Pemeriksa dari BPK RI.

Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wadan Kodiklatad, Dankodiklatad menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pelaksanaan pemeriksaan ini.
Dankodiklatad menekankan, pembentukan Yonif TP adalah bagian integral dari upaya modernisasi TNI sekaligus kontribusi nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kodiklatad memiliki peran strategis dalam memastikan seluruh tahapan pembentukan Yonif TP berjalan sesuai doktrin, standar pendidikan dan prosedur latihan TNI,” tegas Dankodiklatad.
Penegasan ini menunjukkan Kodiklatad berfungsi sebagai kawah candradimuka yang menjamin kesiapan operasional dan doktrinal satuan baru ini.
Program Yonif TP bukan hanya tentang penambahan unit tempur, tetapi juga tentang langkah nyata mendukung modernisasi TNI yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui sektor pertanian.
Dankodiklatad berharap, masukan konstruktif dari pemeriksaan BPK RI akan menjadi kunci penyempurnaan dan keberhasilan program ini, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas, baik bagi institusi TNI maupun bagi bangsa Indonesia.

Sementara itu, Ketua Tim BPK RI menjelaskan, pemeriksaan terinci kali ini difokuskan pada efektivitas Yonif TP dalam mendukung tugas pertahanan dan program ketahanan pangan.
Tim BPK RI telah melakukan uji petik di beberapa satuan serta berkoordinasi erat dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan), Staf Umum TNI AD, dan Kodam terkait. Pemeriksaan ini menitikberatkan pada dua aspek fundamental, yakni penyiapan lahan guna memastikan kesiapan area operasional dan lahan pertanian bagi Yonif TP dan Piranti Lunak, untuk meninjau kesiapan doktrin, kurikulum pelatihan, dan prosedur administratif.
Fokus ini penting guna memastikan Yonif TP siap beroperasi dan mampu menjalankan perannya secara efektif dalam mendukung tugas TNI dan program vital ketahanan pangan nasional.
Melalui kegiatan sinergis antara BPK RI dan Kodiklatad, tujuan utama yang diharapkan adalah terjalinnya akuntabilitas dan efektivitas dalam pelaksanaan program pembentukan Yonif TP.
Diharapkan program ini tidak hanya berhasil dari sisi militer, tetapi juga mampu memberikan dampak nyata bagi ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Pembentukan Yonif TP menandai babak baru keterlibatan aktif TNI AD dalam sektor pembangunan, dengan Kodiklatad sebagai pengawal kualitas pelaksanaannya. (RED)








