• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pasang Iklan
  • Kontak Kami
  • Login
Arcom Media
Advertisement
  • Home
  • TNI
  • Polri
  • Pariwisata
  • Hotel
  • Pemerintahan
  • DPRD
  • Hukum
  • Olahraga
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Home
  • TNI
  • Polri
  • Pariwisata
  • Hotel
  • Pemerintahan
  • DPRD
  • Hukum
  • Olahraga
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Arcom Media
No Result
View All Result
Home Jurnalis Bela Negara

Harri Safiari: Menginspirasi, Mengapa Harus Surut?

Juni 9, 2025
in Jurnalis Bela Negara
0
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

ARCOM-MEDIA, Bandung. Umurnya sudah tak terbilang muda lagi, ya Harri Safiari kini berusia 68 tahun pada tahun 2025, di era digital ini di kota Bandung dan sekitarnya, ia terkadang masih turun ke lapangan bersama rekan-rekannya yang masih muda.

“Daripada cemberut terus di rumah, kenapa tidak bergabung dengan kalian, biar sumringah, merangkai fakta dan memberitakannya kepada sesama di seantero jagat,” ujar Harri Safiari, Senin, (9/6/2025), ditemui di Kota Bandung.

Harri Safiari yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jurnalis Bela Negara (JBN) Provinsi Jawa Barat, dikenal sejak zaman Mahasiswa IKIP Bandung Angkatan 1977 telah aktif di dunia keorganisasian, di antaranya sebagai Anggota Menwa Yon XI UPI dengan jabatan terakhir Wadan Yon.

“Sejak Mahasiswa sudah aktif di dunia tulis menulis, malah sejak di SMP juga telah aktif mengelola majalah dinding, dan sesekali menulis di kolom wartawan cilik di beberapa media kala itu,” kata Harri Safiari.

“Saya lulus dari Jurusan Filsafat dan Sosiologi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) IKIP Bandung pada tahun 1982, lalu bekerja di berbagai lembaga pendidikan termasuk di bidang industri, dan dunia tulis menulis saya anggap sebagai hobi utama,” ujar Harri Safiari.

Harri Safiari yang kelahiran Sukabumi, 17 Maret 1957, menikah dengan Sukartini yang kini masih berkarir sebagai Guru SMPN di Kota Bandung, dan dikaruniai dua orang putri, masing-masing bernama, Arianne Syafitri dan Ardistia Ramadhanti.

Masa lalunya selain pernah tinggal di Kota Sukabumi, lalu di Perkebunan Teh Pamegatan Kabupaten Garut (Jabar), menurut pengakuannya pernah tinggal di pulau Sumatera di Pematang Siantar dan Kota Medan pada era 1970-an.

“Kalau soal Danau Toba dan Kota Medan pada era pertengahan 1960-an, masih membekas banyak kenangan indahnya,” kata Harri Safiari.

“Sebagian kenangan itu, baru-baru ini pernah hidup kembali tatkala sepulang dari kunjungan liputan pada 2021 ke Aceh dan sekitarnya, mampir ke Kota Medan,” ungkap Harri Safiari.

Harri Safiari menambahkan, yang menarik saat tinggal di Sumatera Utara itu pada pertengahan 1960-an, siaran TV Nasional belum dapat ditangkap oleh warga, justru yang bisa ditangkap untuk siaran TV hanya dari negara jiran Malaysia, sebagian Thailand dan Singapura.

“Dapat dibayangkan betapa rawan kala itu, anak-anak dan remaja malah orang dewasa pun lebih hafal soal dinamika kenegaraan negara jiran daripada negara sendiri,” kata .Harri Safiari.

Menurut Harri Safiari, beruntung Presiden Soeharto pada tahun 1976 satelit Palapa yang tergabung pada SKSD (Sistem Komunikasi Satelit Domestik) rampung diluncurkan, “Sejak itulah penyiaran TV dan sejenisnya di negara kita ini dipersatukan,” ujarnya.

DI/TII & G 30 S PKI

Harri Safiari menambahkan, yang menarik pada saat tinggal di Pamegatan Kabupaten Garut, Ayahnya yang sempat mengelola perkebunan teh pada era 1960-an, sempat beberapa kali mengungsi bersama warga setempat karena adanya serangan pemberontakan DI/TII kala itu.

Menurut Harri Safiari kala DI/TII yang merajalela pemberontakannya di Jabar dikomandoi oleh tokohnya Kartosuwirjo, dirinya selain mendengar cerita dari orang tua dan orang dewasa sekitarnya, juga mengamati pemberitaan dari RRI serta Radio Asing yang biasa didengar orang tuanya kala itu yaitu ABC (Australia), BBC (London), serta VOA (Amerika).

“Koran Pikiran Rakyat kala itu belakangan masih terbitan Bandung N.V. sering memuat berita tentang DI/TII, Ibu saya suka membacakan berita-berita hangat buat saya yang masih usia TK,” ungkap Harri Safiari sambil menambahkan bahwa berita kejayaan PKI juga sering dibacakan, tapi orang tuanya sering mewanti-wanti kalau sudah besar jangan ikut-ikut partai politik.

Kisah menarik lainnya, Harri Safiari yang sempat tinggal di Kota Sukabumi setelah kepindahan mendadak dari Garut karena kekacauan pemberontakan DI/TII di sana, mengamati pemberitaan setelah terjadi G 30 S PKI (30 September 1965).

“Mendadak banyak koran selain Pikian Rakyat kala itu muncul yang anti PKI dan biasanya dimotori Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI, saya tahu ini karena tukang koran dan majalah saat itu di pusat kota yang kebetulan dekat rumah, menjajakannya seperti sedang menjemur pakaian,” ungkap Harri Safiari, “Saya suka membacanya walaupun belum lancar,” ujarnya.

Majalah Travel Trend

Ketika diitanyakan kapan lebih intens menggeluti dunia jurnalistik? Harri Safiari menceritakan bahwa pada era 2008-an dan beberapa tahun kemudian, ia diajak bergabung oleh Jurnalis (alm) Indra Sutha mengelola majalah (Bilingual) kepariwisataan bernama ‘Travel Trend’, yang lebih dikhususkan diedarkan di Kedubes RI di berbagai negara.

Majalah Travel Trend bilingual ini diterbitkan oleh Kementerian Pariwisata (dulu Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata), pada era Menteri Jero Wacik serta Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif era pemerintahan SBY, Sapta Nirwandar.

Harri Safiari di Travel Trend sempat menjadi Chief Editor, dan berakhir hingga tak terbit lagi majalah Travel Trend pada era 2012-an.

Selepas surut dari majalah Travel Trend, di Kota Bandung pada akhir tahun 2012 bersama para pegiat Jurnalis seperti Harisman Subawijaya, Adi Raksanagara, Rivansyah Dunda, Iwan Gunaesa, Yadi Amaz, Isur Suryana, dan beberapa rekan lainnya mendirikan majalah kepariwisataan Destinasia.

Rupanya, seturut mulai gencar dunia digital, pandangan para pembaca majalah secara konvensional pun beralih ke dunia virtual alias maya.

Selanjutnya pada era 2015-an didirikanlah majalah Destinasia versi digital dengan identitas destinasianews.com, yang kini pada tahun 2025 berwujud menjadi destinasianews.id .

Menjawab bagaimana Harri Safiari menikmati sisa usia di masa senja ini, ia mengatakan, daripada hanya cemberut di rumah saja, dirinya yang kini Dijuluki ‘Si Kumis Bodas’ karena viral di TikTok, masih bersama rekan-rekan Jurnalis ‘militan’ yang mencintai profesinya di JBN, mengelola situs pemberitaan, di antaranya Algivon.id serta Obyektika.com.

Ditanya tentang suka duka bergabung sejak era 2019-an bersama JBN di Jawa Barat khususnya, Harri Safiari mengatakan, ternyata melalui JBN banyak hal yang bisa digali demi menyebarluaskan unsur Bela Negara di berbagai kalangan lebih gencar lagi, “Bela Negara itu tidak melulu dengan unsur militer, melainkan lebih luas lagi,” ujarnya.

Olahraga Tenis

Ketika ditanya apa yang dilakukan mengisi kesibukan hari-harinya, selain sesekali meliput berita?, Pria yang punya hobi akhir-akhir ini rutin bermain tenis lapangan setiap minggu bersama JBN di Kota Bandung, ia mengatakan, dirinya rutin berlatih tenis di Lapangan Tenis Kodiklat TNI AD, dan Lapangan Tenis Pussenif setiap Selasa dan Rabu pagi, “Ya tenis buat Lansia, sesuai dengan usia tentunya,” ujar Harri Safiari ketika ditemui di rumahnya di bilangan Antapani Kota Bandung.

Solihin GP, EKa Santosa, dan Abah Landoeng

Aktivitas lainnya dari pria lanjut usia pecinta kucing kampung dan tanaman hias jenis hoya sejak 2024, yakni sesekali menemani anak ketika mereka berlibur ke beberapa negara, mulai dari Turki, negara ASEAN, dan Jepang, “Banyak hal yang kita dapatkan dari perjalanan tersebut,” kata Harri Safiari.

Ketika ditanya selama terjun ke dunia Jurnalistik, adakah tokoh yang dianggap dekat dan khusus? Menurut Harri Safiari, ia bersahabat dengan tokoh Jabar seperti Eka Santosa, Ketua DPRD Jabar (1999 – 2004) yang dikenal juga sebagai anggota Komisi II DPR RI (2004 – 2009), serta kini dikenal sebagai politisi yang juga sebagai tokoh budaya dan lingkungan hidup, “Persahabatan cukup kental dengan Kang Eka Santosa, dan hingga kini masih berlanjut, dan penuh makna tentunya,” ujar Harri Safiari.

Tokoh lainnya yang cukup menonjol bagi Harri Safiari adalah sosok Solihin Gautama Purwanegara (1926 – 2024) yang akrab disapa Mang Ihin, “Seringnya meliput DPKLTS atau Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda sejak tahun 2000-an, akhirnya bisa bersahabat dengan Mang Ihin yang mantan Gubernur Jabar fenomenal di tahun 1970-1975,” ungkapnya.

Hal unik dari Mang Ihin menurut Harri Safiari justru setelah wawancara atau bertemu siangnya di kantor DPKLTS, “Biasanya Solihin GP malam hari mengontak saya, di sinilah Mang Ihin malahan mengajak kita yang lebih muda ini berdiskusi berbagai soal, mulai dari lingkungan hidup, fenomena budaya dan sosial lainnya,” ungkapnya, “Tak puas dengan telepon, besoknya atau hari tertentu Mang Ihin mengajak saya bertemu secara terbatas, membahas isu-isu terkini lainnya seputar Jawa Barat,” ungkapnya.

Berkat persahabatan khusus dengan Mang Ihin, Harri Safiari dapat mengenal lebih jauh dan bersahabat pula secara khusus dengan tokoh khas (lingkungan hidup, anti korupsi) seperti Abah Landoeng kelahiran 1926, yang merupakan rekan dari Mang Ihin.

Harri Safiari mengungkapkan, yang dibanggakannya dari persahabatan dengan Mang Ihin, yakni pesan Mang Ihin agar Abah Landoeng dibantu supaya diakui kiprahnya oleh Negara sebagai pedjoang atau veteran RI.

Harri Safiari menjelaskan, pada Maret 2024 yakni Tahorvet (Tanda Kehormatan Veteran) RI dari Menhan RI itu telah diterima Abah Landoeng, “Ini seusuai dengan keinginan Mang Ihin kala beliau masih hidup,” ujarnya.

Harri Safiari diketahui juga memiliki kedekatan khusus dengan tokoh Jawa Barat Taufik Hidayat, Ketua DPRD Jabar (2019-2024), terkait betapa ringkihnya dunia Jurnalistik dewasa ini? menurutnya, ada hal lain dan fenomena yang semakin merasuk ke segala bidang, yakni dunia digital yang kelihatannya ‘tak terkendali’.

“Sejauh kita memiliki dan menguasai prinsip Jurnalistik normatif, di antaranya bebas, berimbang, berintegritas, bertanggung-jawab, serta menginspirasi, mengapa harus surut?, pantanglah kita tak mengemukakan kebenaran itu agar diketahui publik demi perbaikan di segala bidang,” tegas Harri Safiari.

“Esensi Jurnalistik itu harus didasari terampil menulis, dan banyak membaca,” pungkas Harri Safiari tanpa bermaksud menggurui siapapun. (RED)

Jumlah Pembaca: 249
Previous Post

Shahadat Akbar: Mengokohkan Pers dan Bela Negara dari Jantung Jawa Barat

Next Post

Jurnalis Bela Negara Rutin Berlatih Tenis di Lapangan Kodiklat TNI AD

Related Posts

Jurnalis Bela Negara

Pussenif dan JBN Gelar Syukuran Satu Abad Tokoh Jabar Abah Landoeng

by admin
Juli 12, 2025
Jurnalis Bela Negara

Jurnalis Bela Negara Rutin Berlatih Tenis di Lapangan Pussenif, Perkuat Sinergi dan Semangat Kebangsaan

by admin
Juni 11, 2025
Jurnalis Bela Negara

Jurnalis Bela Negara Rutin Berlatih Tenis di Lapangan Kodiklat TNI AD

by admin
Juni 10, 2025
Jurnalis Bela Negara

Shahadat Akbar: Mengokohkan Pers dan Bela Negara dari Jantung Jawa Barat

by admin
Juni 9, 2025
Jurnalis Bela Negara Gelar Nobar Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia vs China di Kota Bandung
Jurnalis Bela Negara

Jurnalis Bela Negara Gelar Nobar Kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia vs China di Kota Bandung

by admin
Juni 5, 2025
Next Post

Jurnalis Bela Negara Rutin Berlatih Tenis di Lapangan Kodiklat TNI AD

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat Tanggapi Hari AIDS Sedunia 2023

Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat Tanggapi Hari AIDS Sedunia 2023

Desember 3, 2023

YKP bank bjb Resmikan Klinik Pratama Easycare Guna Perkuat Layanan Kesehatan

Februari 26, 2025

Warna-Warni Kampung Seruni dan Meet and Greet JUMBO Hadir di Trans Studio Bandung

Juni 1, 2025

Kategori

  • DPRD
  • Hotel
  • Hukum
  • Jurnalis Bela Negara
  • Kesehatan
  • Konser Musik
  • Kuliner
  • Liputan Kota Bandung
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Partai Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Perbankan
  • Peristiwa
  • Polri
  • Produk
  • Properti
  • Teknologi
  • TNI
  • Uncategorized
Arcom Media

PT Arcom Media Bela Negara
Menayangkan berita terkini dan anti hoax

Categories

  • DPRD
  • Hotel
  • Hukum
  • Jurnalis Bela Negara
  • Kesehatan
  • Konser Musik
  • Kuliner
  • Liputan Kota Bandung
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Partai Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Perbankan
  • Peristiwa
  • Polri
  • Produk
  • Properti
  • Teknologi
  • TNI
  • Uncategorized

Informasi

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Syarat Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Kontak Kami

Recent Posts

  • Buku “BANDUNG” Telah Terbit, Rekam Sejuta Kisah Kota Kembang dari Sudut Pandang Blogger
  • Unpad Dihina Bodoh, Alumni Sesalkan Pernyataan Susi Pudjiastuti di Tengah Polemik KJA Pangandaran
  • Danpussenif Letjen Iwan Setiawan Gelar Pagelaran Wayang Golek Untuk Warga Jabar di Lapangan Wirotama Pussenif

© 2023 arcom-media.com - Developed by Tokoweb.co

  • Login
  • Home
  • TNI
  • Polri
  • Pariwisata
  • Hotel
  • Pemerintahan
  • DPRD
  • Hukum
  • Olahraga
  • Pendidikan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?