ARCOM-MEDIA, Kabupaten Bandung Barat. Para pengurus Jurnalis Bela Negara (JBN) berkesempatan mengunjungi Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan, S.I.P., saat Danyonarmed dan para prajuritnya melaksanakan Latihan Menembak Senjata Berat, Rabu pagi, (20/9/2023), di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Pangkalan militer Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Para pengurus Jurnalis Bela Negara (JBN) yang hadir di Kegiatan Latihan Menembak Senjata Berat Yonarmed 4/Parahyangan, di antaranya, Sekjend JBN Bagoes Rinthoadi mewakili Ketua JBN Rd Gun Gun Gunanjar, Bendahara JBN Handry Nadiruddi Yudanegara, Ketua DPD JBN Provinsi Jawa Barat Shahadat Akbar, dan Dansatgas JBN Fajar Ariffulloh, selain itu hadir perwakilan Eiger.
Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan, S.I.P., di hadapan para pengurus JBN menjelaskan, Yonarmed 4/Parahyangan sedang melaksanakan latihan menembak senjata berat dengan Meriam 105 GS AMX 13 kaliber 105 mm.
“Latihan ini merupakan latihan terprogram tahunan, khusus tahun ini kita melaksanakan pada bulan September 2023, khususnya selama satu minggu mulai tanggal 18 hingga 22 September 2023,” kata Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan.
Lebih lanjut Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan mengungkapkan, adapun tujuan latihan adalah meningkatkan profesionalitas khususnya prajurit Batalyon Armed 4/Parahyangan, sekaligus melaksanakan perintah dari Kodam III/Siliwangi, di mana sesuai dengan perintah untuk triwulan ini Batalyon Armed 4/Parahyangan melaksanakan latihan menembak senjata berat dengan menggunakan Meriam AMX 13 Kaliber 105 mm.
“Latihan kali ini merupakan latihan yang spesial, atau bisa dikatakan sebagai sejarah, karena saat ini kami melaksanakan latihan dengan meriam AMX 13, di mana alutsista ini adalah alutsista lama, dan kali ini adalah latihan terakhir yang kami laksanakan dengan menggunakan Meriam AMX 13, dikarenakan validasi orgas sesuai dengan perintah Kasad yang telah diturunkan bahwa satuan Batalyon Armed 4/Parahyangan akan melaksanakan validasi mulai dari Meriam 105 mm menjadi Meriam 155 mm,” ujar Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan.
Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan menambahkan, untuk latihan menembak senjata berat tahun depan di tahun 2024, kemungkinan Yonarmed 4/Parahyangan sudah tidak lagi menggunakan Meriam 105 mm, Yonrmed 4/Parahyangan akan menggunakan alutsista baru yaitu Meriam 155 GS M109A4BE untuk kaliber 155mm.
“Latihan menembak senjata berat kali ini alhamdulillah berjalan dengan lancar, baik, dan situasi sangat mendukung, cuaca bagus, dan peluru yang kami tembakkan meletus dalam keadaan aman dan tidak menimbulkan kerawanan-kerawanan, harapannya latihan dapat terus berjalan hingga hari terakhir,” ujar Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan.
“Evaluasi latihan kali ini secara umum berjalan dengan baik, walaupun mungkin dengan adanya keterbatasan waktu latihan di mana kita juga terlibat dalam kegiatan protokoler, tetapi prajurit kami mampu untuk melaksanakan pelatihan dengan maksimal, memanfaatkan waktu yang ada,” kata Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan.
Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan menambahkan, Yonarmed 4/Parahyangan akan menghabiskan amunisi yang tersisa, dan nantinya penutupan latihan akan diakhiri dengan briefing, foto bersama, “Kami senang bila ada Pimpinan yang mengunjungi latihan kami karena akan memotivasi kami untuk melaksanakan latihan dengan lebih baik lagi,” ujarnya.
“Pastinya kami sudah memiliki alutsista baru di Yonarmed 4/Parahyangan dengan jenis Meriam 155 GS 109A4BE, dari Belgia buatan tahun 2017, dan sudah kami miliki di satuan, dan kami sudah melakukan adaptasi menyesuaikan kemampuan prajurit kami dengan alutsista baru, sehingga kami selalu siap dengan perubahan-perubahan yang terjadi di satuan,” tegas Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan.
Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan menjelaskan, untuk diketahui, prajurit Armed memang mempunyai kelebihan khusus, di mana Yonarmed 4/Parahyangan memiliki prinsip yakni bijak, tepat, dan teliti.
“Salah satunya teliti ini sudah otomatis berkaitan dengan hitung menghitung, karena yang kita mainkan adalah angka-angka, koordinat, koreksi, peninjauan, dan data-data tembak itu semuanya menggunakan angka dan harus diolah dengan ilmu dasar yaitu matematika, jadi harus teliti, karena perubahan atau perbedaan sedikit saja berpengaruh langsung kepada hasil penembakan, maka ketelitian dan ketepatan sasaran sangat utama dalam pelaksanaan penembakan oleh prajurit Armed,” ungkap Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan.
Selain latihan, Yonarmed 4/Parahyangan juga melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial ataupun kegiatan kemanusiaan, “Saat ini ada anggota kami yang sedang melaksanakan bhakti sosial untuk pemadaman kebakaran di TPA Sarimukti Cipatat, dan beberapa waktu yang lalu kami juga memberikan bantuan air bersih di Desa Pakuhaji Cimahi,” ungkap Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan.
“Selain itu, kegiatan Batalyon Armed 4/Parahyangan di sela-sela waktu luang kami melaksanakan program ketahanan pangan, di mana ada anggota kami yang melakukan budidaya jamur, budidaya ikan lele, dan budidaya bebek hibrida di dalam satuan, ini di lakukan untuk mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif untuk mendukung program pemerintah yaitu ketahanan pangan,” kata Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan.
Terkait netralitas menjelang Pemilu 2024, Danyonarmed 4/Parahyangan Letkol Arm. Debi Irawan menegaskan, bagi prajurit TNI netralitas adalah utama dan harus dijunjung tinggi, “Sesuai dengan perintah Panglima TNI dan Kasad, yakni prajurit TNI harus netral terhadap kegiatan Pemilu, dilarang memberikan komentar atau dukungan baik secara fisik maupun fasilitas, dan kita wajib hukumnya selalu netral dan tidak memihak pihak manapun dalam proses Pemilu 2024,” pungkasnya. (BRH)