ARCOM-MEDIA, Bandung. Jurnalis Bela Negara (JBN) berkesempatan menggelar Nonton Bareng (Nobar) pertandingan sepakbola Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia melawan China, Kamis, (5/6/2025), di Kantor Pusat Jurnalis Bela Negara (JBN), Teras Sangkuriang, Lantai 2 No.39, Kawasan Bandara Husein Sastranegara, jalan Pajajaran No.108, Kota Bandung.
Sebelum pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia melawan China, para Jurnalis yang tergabung dalam Jurnalis Bela Negara (JBN) mengadakan rapat untuk mempersiapkan diskusi bertajuk “Peran Media dalam Bela Negara”.
“Jurnalis Bela Negara diharapkan menjadi garda terdepan melawan disinformasi, serta menjaga kedaulatan Informasi,” ujar Ketua Jurnalis Bela Negara (JBN) Provinsi Jawa Barat, Shahadat Akbar, Kamis, (5/6/2025), di Kantor Pusat Jurnalis Bela Negara (JBN), Teras Sangkuriang, Lantai 2 No.39, Kawasan Bandara Husein Sastranegara, jalan Pajajaran No.108, Kota Bandung.
Shahadat Akbar menambahkan, dalam situasi global yang diwarnai disinformasi dan ancaman terhadap kedaulatan informasi, peran Jurnalis yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan menjadi sangat vital.
“Melalui wadah Jurnalis Bela Negara, para Jurnalis berkomitmen menjaga keutuhan NKRI melalui karya jurnalistik yang objektif dan membangun,” tegas Shahadat Akbar.
Seperti diketahui, sebagai bentuk komitmen terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Jurnalis Bela Negara (JBN) dalam waktu dekat akan menggelar diskusi bertajuk “Peran Media dalam Bela Negara”.
Shahadat Akbar menjelaskan, di era digital ancaman terhadap bangsa tak hanya bersifat fisik tetapi juga informasi, “Melalui pemberitaan yang benar, akurat, dan berimbang, Jurnalis memiliki peran strategis untuk menjaga stabilitas bangsa,” ujarnya.
Rencananya diskusi ini akan menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi, praktisi media, serta perwakilan TNI-Polri yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memerangi hoaks dan propaganda yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
Sementara itu, Jurnalis senior Harri Safiari menambahkan, pembentukan organisasi profesi Jurnalis Bela Negara bukan berarti propaganda Pemerintah, melainkan keberpihakan kepada kebenaran, keadilan, dan kepentingan rakyat, “Kita harus menjadi filter sekaligus benteng informasi,” ujarnya.
Rencananya nantinya diskusi akan ditutup dengan deklarasi bersama dan penandatanganan komitmen untuk menjunjung tinggi etika jurnalistik serta menjaga kedaulatan informasi demi Indonesia yang aman dan damai.
Dengan semangat Bela Negara, para Jurnalis diharapkan mampu menjadi agen perubahan dan pelindung masyarakat dari ancaman informasi palsu yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kegiatan Nonton Bareng (Nobar) pertandingan sepakbola Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia melawan China, Kamis, (5/6/2025), di Kantor Pusat Jurnalis Bela Negara (JBN), didukung penuh oleh EIGER, Dandim 0610/Sumedang Letkol Kav Christian Gordon Rambu M.Si (Han), Pemilik Bakmie Parahyangan, Surya, dan Pengusaha Wawan. (RED)