ARCOM-MEDIA, Bandung. Jalan Diponegoro di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat memanas pada Senin, 1 September 2025.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Kota Bandung menggelar aksi unjuk rasa, menuntut penegakan hukum yang adil, pemberantasan korupsi, dan pencopotan Kapolri.
Aksi ini menarik perhatian Ketua Yayasan Pendekar Anak Bangsa (YPAB), Ais Ramlan, yang turut hadir memantau langsung jalannya demonstrasi.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 13.56 WIB ini dipimpin oleh M. Ilham, Ketua HMI Kota Bandung, bersama para ketua organisasi Cipayung Plus lainnya.
Menurut Ais Ramlan, demonstrasi yang mulanya diikuti sekitar 300 orang ini menunjukkan gelombang ketidakpuasan yang kuat di kalangan mahasiswa.
“Mahasiswa Bandung dalam aksi unjuk rasa ini menuntut supremasi hukum dan pemberantasan korupsi,” kata Ais Ramlan kepada awak media di lokasi.
Aksi ini ditandai dengan penggunaan berbagai alat peraga seperti spanduk, bendera, dan pengeras suara.
Pemandangan mencolok lainnya adalah pembakaran ban bekas sebagai simbol perlawanan, yang menurut Ais Ramlan, menjadi penegas semangat perjuangan para mahasiswa.
Berikut Tuntutan Mahasiswa
Penegakan Supremasi Hukum: Mereka menyerukan agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu dan mendesak dihentikannya segala bentuk diskriminasi serta pelemahan hukum.
Pencopotan Kapolri: Mahasiswa menilai Kapolri telah gagal dalam memberikan keadilan dan dinilai telah kehilangan kepercayaan dari masyarakat.
Pengesahan RUU Perampasan Aset Korupsi: Mereka mendesak DPR untuk segera mengesahkan RUU ini sebagai payung hukum yang kuat untuk memberantas korupsi.
Meskipun diwarnai pembakaran ban, Ais Ramlan menegaskan bahwa aksi berlangsung dengan damai dan tertib, “Aksi unjuk rasa ini berlangsung damai,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, dukungan terhadap aksi ini terus mengalir, sekitar pukul 14.52 WIB, 100 mahasiswa dari UNISBA bergabung, disusul 100 mahasiswa dari UNPAS pada pukul 15.30 WIB, penambahan massa ini membuat barisan demonstran semakin solid dan kuat.
Di akhir pemantauannya, Ais Ramlan berpesan kepada para mahasiswa agar tidak anarkis dan tidak melakukan tindakan yang melawan hukum.
Ais Ramlan mengapresiasi semangat perjuangan mereka, namun mengingatkan pentingnya menjaga aksi tetap dalam koridor hukum dan damai.
“Salam sehat Indonesiaku salam sehat merah putih,” ujar Ais Ramlan menunjukkan kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta. (RED)