ARCOM-MEDIA, Bandung. Stigma negatif yang selama ini melekat pada profesi sales menjadi fokus utama Komunitas Profesi Sales Indonesia (KOMISI).
Melalui Konferensi Pers yang digelar di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin, (10/11/2025), KOMISI secara lantang mendeklarasikan upaya mereka untuk mengikis rasa malu dan merangkul kebanggaan sebagai seorang sales yang tangguh dan profesional.
Konferensi Pers ini dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci KOMISI, termasuk Pendiri KOMISI Dedy Budiman, M.Pd., Ketua Umum KOMISI Indra Hadiwijaya, Ketua KOMISI Jawa Barat Atie, dan Pembina KOMISI, James Gwee.
Acara ini juga menjadi penanda dimulainya rangkaian kegiatan penting, termasuk Rakernas dan Bandung Sales Training Summit 2025
Dedy Budiman, M.Pd., Pendiri KOMISI, membuka diskusi dengan menyoroti fenomena memilukan di mana banyak orang yang sukses secara finansial berkat profesi sales namun enggan mengakuinya.
“Banyak orang sukses jadi sales malu mengakui sebagai sales, malah mengaku kontraktor, atau sales tapi ditulis area manager, segitu memalukan menjadi sales,” ungkap Dedy Budiman dengan nada prihatin.
Fenomena ini, menurut KOMISI, adalah akar masalah yang harus segera diatasi, profesi yang menjadi urat nadi perekonomian, yang menjanjikan penghasilan tanpa batas dan ketahanan terhadap PHK, justru dipandang sebelah mata oleh masyarakat, bahkan oleh para pelakunya sendiri.
Pembina KOMISI, James Gwee, yang telah 14 tahun berkiprah di komunitas ini, memberikan perspektif yang berbeda tentang realitas dunia kerja, menurutnya, profesi sales adalah lapangan kerja yang paling menjanjikan.
Menurut James Gwee, lowongan paling banyak adalah menjadi Sales, “Lowongan pekerjaan terbanyak selalu datang dari bidang sales,” ujarnya.

“Sales paling cepat diterima, proses rekrutmen untuk sales cenderung paling cepat, tidak perlu S1, kesuksesan di bidang ini tidak tergantung pada gelar sarjana, banyak pengusaha berasal dari Sales pengalaman jatuh bangun sebagai sales menempa mental menjadi pengusaha tangguh,” ungkap James Gwee.
“Orang sales ditempa jatuh bangun,” kata James Gwee, mereka punya network yang baik, orang banyak percaya dan kenal sales, sales tidak takut di PHK, paling enak jadi orang sales,” tegas James Gwee menekankan bahwa pendapatan di bidang ini bahkan di level MLM bisa sangat luar biasa, dan peluang pendapatan tersebut sepenuhnya ditentukan oleh diri sendiri.
Merespons tantangan ini, KOMISI tidak hanya bergerak di level komunitas, tetapi juga merambah dunia pendidikan.
Dedy Budiman menyoroti bahwa tidak semua perusahaan memberikan pelatihan yang memadai kepada tim sales mereka, yang kebanyakan hanya fokus pada product knowledge.
“KOMISI memberikan edukasi. KOMISI bahkan turun ke sekolah dan SMK, ada 5 juta siswa SMK dengan jurusan pemasaran,” ungkap Dedy.
KOMISI kini tengah merancang kurikulum yang akan diimplementasikan di 100 SMK di 30 provinsi sejak siswa kelas 1, bertujuan untuk mempersiapkan bibit unggul sales profesional, yang salah satunya telah terbukti mampu menjadi branch manager.
Hal ini menunjukkan bahwa KOMISI bukan sekadar komunitas, tetapi sebuah gerakan edukasi profesional.
Ketua Umum KOMISI, Indra Hadiwijaya, mengumumkan bahwa Rakernas pada 10 November 2025 di Savoy Homann akan mempertajam visinya yakni, menjadikan profesi sales sebagai sarana untuk meningkatkan harkat hidup, membangun kesejahteraan.”
“Semua orang sales harus bangga dengan setiap langkah profesional mereka, harus bangga menjadi sales,” tegas Indra.

Indra juga menyoroti hal positif sales, yakni banyak sales berprestasi direkrut menjadi kepala cabang dengan aset miliaran, membuktikan kontribusi nyata mereka terhadap perusahaan.
James Gwee turut menyoroti tantangan baru di era digital, yaitu kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence / AI, “Pemerintah menciptakan 19 juta lapangan kerja, lapangan kerja sales sudah ada, tidak perlu diciptakan,” ujarnya.
Namun James mengingatkan, apakah AI akan menggantikan sales? Ya, apabila sales tidak bisa menggunakan AI sebagai tools.”
Sementara itu, Indra Hadiwijaya mengakui bahwa stigma negatif tentang sales seperti “mulut manis,” “berbohong,” atau “menghilang setelah penandatanganan SPK”,masih kuat di masyarakat, oleh karena itu, langkah krusial KOMISI selanjutnya adalah menyusun etika sales.
“Komisi sales sulit di standarisasi,” kata Indra, “tapi sales dibutuhkan semua industri, kami menyusun etika sales agar profesi ini kembali terhormat,” tegasnya.
Rangkaian acara di Bandung juga menyertakan BANDUNG SALES TRAINING SUMMIT 2025 dengan tema inspiratif: “BE STRONG OR BE WRONG: LEADING SALES IN THE NEW REALITY!”.
James Gwee menyatakan kehadirannya karena melihat “hasilnya nyata dan mengapresiasi,” meskipun James menyebut upaya ini “hanya satu tetes di Samudera.”
Pesan utama dari summit ini adalah seruan untuk bertransformasi: “Transform Your Leadership, Transform Your Team Performance.”
Melalui konferensi pers ini, KOMISI secara jelas menggarisbawahi komitmen mereka: mengubah profesi sales dari pekerjaan yang dianggap memalukan menjadi profesi yang terhormat, bermoral, berpenghasilan tinggi, dan tangguh, sebuah pilar utama kemandirian ekonomi bagi masyarakat Indonesia. (RED)








