ARCOM-MEDIA, Bandung. Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar, MPICT., menggelar Launching Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi Purnawirawan, Warakawuri dan Veteran TNI AD Serta Rehab Koramil dalam Rangka Memperingati HUT Ke-79 RI Tahun 2024, Kamis, (8/8/2024), di Graha Manggala Siliwangi jalan Aceh No.66 Kota Bandung
Sasaran rehab sebanyak 55 unit rumah para purnawirawan, warakawuri dan veteran TNI AD yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat dan Banten.
Sedangkan sasaran rehab Kantor Koramil sebanyak 25 unit bangunan dibawah Kodim jajaran Kodam III/Siliwangi.
Kegiatan dilaksanakan atas kerjasama dengan Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) dalam penentuan sasaran, serta dengan Bank Mandiri melalui program CSR.
“Hari ini kita laksanakan program yang menyentuh keluarga besar TNI AD dengan launching rehab RTLH untuk membantu 55 orang Purnawirawan, Warakawuri dan Veteran di Jawa Barat dan Banten dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI,” kata Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar dalam sambutannya.
Seperti diketahui, rehab Kantor satu unit Koramil di setiap Kodim, bertujuan agar para prajurit kewilayahan mempunyai tempat yang nyaman untuk berkantor setelah bekerja di lapangan.
Sedangkan Senior Vice President Bank Mandiri M. Wisnu Trihanggodo mengucapkan terima kasih telah diberi kesempatan sehingga Bank Mandiri bisa ikut mendukung kegiatan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi Purnawirawan, Warakawuri dan Veteran TNI AD.
Launching ditandai dengan pemukulan Gong oleh Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar, didampingi Ketua PPAD Jabar Mayjen TNI (Purn) Cucu Somantri, Senior Vice President Bank Mandiri, Irdam dan para Danrem.
Hadir dalam kegiatan, Irdam III/Siliwangi, para Danrem Jajaran Kodam III/Siliwangi, para Asisten Kasdam III/Siliwangi, Para Dansat dan Kabalakdam III/Siliwangi, serta para Dandim Jajaran Kodam III/Siliwangi.
Tidak Ada Oknum TNI Terlibat Lahan SMAK Dago
Seusai kegiatan Launching Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi Purnawirawan, Warakawuri dan Veteran TNI AD Serta Rehab Koramil, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar, MPICT., berkesempatan menjawab pertanyaan para awak Media terkait lahan SMAK Dago Bandung, Pangdam III/Siliwangi menegaskan, tidak ada oknum TNI yang terlibat lahan SMAK Dago Bandung.
“Saya akan memberikan penjelasan agar tidak simpang siur, yang pertama, bahwa dikatakan ada pemberitaan di beberapa media, menyampaikan ada oknum TNI yang terlibat memback up lahan SMAK Dago, itu tidak semua media memberitakan, yang menyampaikan itu hanya satu orang saja yaitu seorang Pengacara, hanya dia, tapi media lain memberitakan hal tersebut,” kata Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar di awal penjelasannya.
Lebih lanjut Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar mengatakan, yang kedua, pada saat kejadian hari Sabtu dan Minggu bulan Juli kemarin, saat itu Kodim mendapat laporan, bahwa akan terjadi konflik antar Ormas, permasalahannya ada di lahan SMAK Dago,
“Jadi ketika berbicara ada keributan itu adalah tanggung jawab dari aparat, bukan hanya TNI, Polri, tetapi semua aparat,” tegas Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar, “Jadi pada situasi seperti itu, Kodim datang untuk melihat dan mencegah terjadi keributan,” ujarnya.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar menambahkan, Kodam III/Siliwangi mengetahui permasalahan lahan SMAK Dago sudah lama terjadi, “Kita sudah tahu siapa yang mungkin di mata hukum benar-benar pemilik lahan SMAK Dago,” ungkapnya.
“Hanya ini masalahnya masalah hukum, maka yang kita lakukan saat itu memang mengusir mereka semua supaya tidak ribut, jadi tidak boleh ribut di daerah Jawa Barat, apalagi di wilayah Bandung, karena masalahnya masalah hukum, secara hukum kami tidak ikut campur, yang kita lakukan adalah mencegah, kalaupun mereka mengatakan kita mengusir, memang betul kita mengusir, tapi konteksnya agar tidak terjadi keriibutan,” tegas Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar.
“Jadi bukan kita membacking atau memback-up, lahan SMAK Dago, tidak ada itu, karena itu ranah hukum, dan kita tidak ikut campur di ranah itu,” tegas Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar di akhir penjelasannya mengatakan, ketiga, Kodam III/Siliwangi menegaskan tidak ada oknum di situ, “Mungkin karena penyampaiannya oleh satu orang yang mungkin merasa dirugikan dan terusik, kami tidak tahu masalah itu,” ujarnya.
“Intinya itu masalah hukum, yang tidak boleh adalah ribut di wilayah kami, karena kami susah payah menjaga kondusifitas wilayah, apalagi menjelang Pilkada, demikian penjelasan dari saya,” pungkas Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar. (BRH)