ARCOM-MEDIA, Bandung. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali menunjukkan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat melalui program bertajuk “Mata Sehat PSI Bersama Kaesang Pangarep.”
Acara yang berlangsung di GOR Desa Cikande, Kecamatan Saguling, Sabtu, (20/9/2025), ini sukses menarik antusiasme ratusan warga yang memanfaatkan layanan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis.
Program ini disambut hangat oleh warga Saguling, mereka tidak hanya mendapatkan pemeriksaan mata gratis, tetapi juga langsung menerima kacamata yang sesuai dengan kebutuhan penglihatan mereka, baik itu untuk rabun jauh, rabun dekat, maupun kacamata hitam.
Ketua DPD PSI KBB, Lysa Veronica, menegaskan, kegiatan ini adalah bukti nyata kepedulian PSI yang tidak hanya muncul saat tahun politik.
“Hari ini PSI hadir lewat program pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis, ini bukan kegiatan politik semata, tapi bentuk kepedulian kami yang terus berjalan, bahkan di luar tahun politik, kami ingin membuktikan bahwa PSI benar-benar hadir dan bekerja untuk masyarakat,” ujar Lysa.
Lysa menambahkan, pihaknya telah menyiapkan 500 kuota untuk warga yang ingin memeriksakan mata, namun, jika antusiasme terus meningkat, mereka siap untuk menambah kuota agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.

Wakil Ketua DPD PSI Bandung Barat, Asep Imam Supratman yang akrab disapa Ais Ramlan, menyampaikan bahwa kegiatan ini murni bertujuan untuk membantu masyarakat.
“Intinya kami dari PSI ingin berbuat untuk masyarakat, kami gelar kegiatan ini seharian, mudah-mudahan lancar, ini juga bagian dari rasa cinta kami terhadap Tanah Air, dan bentuk pengabdian kepada negara,” kata Ais.
Pelaksana program, Raffael Merdnard Lumentut, menjelaskan bahwa acara di Saguling ini merupakan titik ke-19 dari program serupa yang telah digelar PSI di berbagai wilayah di Jawa Barat.
Raffael juga menekankan bahwa tim medis yang terlibat memiliki kapabilitas dan keahlian yang diakui secara nasional.
“Kita bersama tim kesehatan mata yang sudah punya keahlian, punya kapabilitas untuk pemeriksaan mata yang sudah diakui secara nasional, sudah keliling, dan ini titik ke-19 dari 27 kabupaten di Jawa Barat yang akan menjadi program kerja kami,” jelas Raffael.

Raffael juga menyoroti kemudahan yang ditawarkan program ini, di mana seluruh layanan, mulai dari pemeriksaan hingga pembagian kacamata, diberikan secara gratis.
“Kalau kita periksa di luar yang punya BPJS aja akan terasa ribet, bisa bolak-balik ke puskesmas dan rumah sakit, belum harus bayar, kalau di sini, semuanya gratis, setelah diperiksa lalu pulangnya dikasih kacamata secara gratis, kecuali kalau ukurannya tidak sesuai harus menunggu satu minggu,” ujar Raffael.
Raffael juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak menunda pemeriksaan mata, kalau sudah tidak bisa melihat baru kita sadar betapa sangat berharganya mata ini,” ujar Raffael.
Antusiasme dan apresiasi datang dari berbagai kalangan masyarakat yang hadir, mereka menilai kegiatan sosial seperti ini jarang sekali digelar secara gratis dan terbuka, beberapa di antaranya bahkan berharap program serupa bisa diadakan secara rutin setiap tahun.
Hal ini diungkapkan oleh Ustad H. Alan Sayuti dari Majelis Toriq Baitul Zanah Cikondang, desa Bojonghaleuang, “Alhamdulillah program pamariosan mata ieu kalintang ngabantosna kanggo masyarakat. Nya pami tiasa mah rutin tiap taun,” (Alhamdulillah program pemeriksaan mata ini sangat membantu masyarakat. Ya, kalau bisa rutin saja tiap tahun),” ujarnya sambil menceritakan keluhan penglihatannya yang kurang jelas.
Hal senada juga disampaikan oleh Dadang, anggota Linmas Kampung Cileueur, Desa Cikande, yang mengeluhkan penglihatannya. “Alhamdulillah program ini sangat membantu masyarakat,” ujarnya, “Semoga mata saya yang sebelah lagi bisa sembuh dan semoga saja pemeriksaannya tidak sekali ini saja,” pungkasnya. (ASP / SHA / BRH)









