ARCOM-MEDIA, Bandung. RS Hermina Arcamanik resmi mendapatkan award kategori Gold dari World Stroke Organization (WSO).
Kabar gembira ini disampaikan Direktur RS Hermina Arcamanik dr. July Indriaty, Jumat, (14/6/2024), di Ruang Pleno RS Hermina Arcamanik jalan A.H. Nasution No.50 Kota Bandung.
Seperti diketahui pelayanan stroke terpadu RS Hermina Arcamanik dibuka sejak April 2023 yang sudah berlangsung hingga saat ini.
“Tujuan dibukanya pelayanan stroke terpadu di RS Hermina Arcamanik adalah untuk menjadi fasilitas kesehatan yang melayani pasien dengan kasus stroke terutama kasus stroke akut hiperakut secara komprehensif dari mulai datang ke IGD atau poli hingga menjalani rehabilitasi medik lanjutan secara berkala,” kata Direktur RS Hermina Arcamanik dr. July Indriaty di awal sambutannya.
Pelayanan stroke terpadu menurut dr. July Indriaty merupakan pelayanan dalam penanganan kasus stroke terutama kasus dengan onset waktu hiperakut, yaitu kurang dari 4,5 hingga 6 jam, “Onset tersebut adalah waktu ditemukannya gejala hingga mendapatkan pelayanan di IGD,” ujarnya.
Lebih lanjut dr. July Indriaty menjelaskan, pasien dengan gejala klinis stroke seperti senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), gerak anggota tubuh lemas sebelah tiba-tiba, bicara pelo/tidak bisa bicara mendadak, kebas atau baal sebelah tubuh, rabun atau pandangan kabur pada satu mata, atau sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba, dapat segera dibawa ke IGD dalam waktu kurang dari 4,5 hingga 6 jam.
“Di IGD akan dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan CT scan kepala untuk menilai jenis stroke apakah stroke penyumbatan atau stroke perdarahan,” ungkap dr. July Indriaty.
Bila dinilai sebagai stroke penyumbatan dan tidak ditemukan kontraindikasi, maka akan dilakukan tindakan trombolisis dengan obat alteplase yang bertujuan memecah sumbatan di pembuluh darah otak.
Bila sumbatan di pembuluh darah otak berhasil dipecah maka gejala stroke atau gejala sisa stroke dapat diminimalisir hingga dihilangkan.
Setelah berhasil dilakukan penanganan di IGD, pasien akan melanjutkan perawatan di ruangan serta mendapatkan fisioterapi hingga pasien dinilai dapat pulang dan melanjutkan rencana terapi dari rawat jalan.
“Mengingat pentingnya hal tersebut, Rumah Sakit Hermina Arcamanik merasa perlu memberikan pelayanan stroke terpadu bagi masyarakat umum,” ujar dr. July Indriaty.
Pelayanan yang diberikan dimulai dari awal ditemukannya kasus stroke, kontrol, fisioterapi rutin, sampai pasien dapat kembali ke aktivitas dengan kolaborasi multidisiplin yang mencakup, dokter umum, dokter spesialis saraf, dokter spesialis bedah saraf, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis rehabilitasi medik, perawat dan fisioterapis.
“Kegiatan ini menggarisbawahi dedikasi RS Hermina Arcamanik terhadap kesehatan masyarakat dan kualitas hidup pasien stroke di wilayah Bandung Timur,” pungkas dr. July Indriaty.
Kegiatan penyerahan award kategori Gold dari World Stroke Organization (WSO) kepada RS Hermina Arcamanik, turut dihadiri Wakil Direktur Umum RS Hermina Arcamanik Yullia Anggrainy, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Deborah Johana Rattu, MKM., MH.Kes., Koordinator Angels Initiative Jabar Jidin Abidin, dan dokter Neurologi dr. Novian, SpN.(BRH)