ARCOM-MEDIA, Bandung. Dalam upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Jawa Barat, Kepolisian Daerah (Polda) Jabar dan Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi menggelar patroli gabungan pada Senin, (1/9/2025).
Operasi skala besar ini melibatkan 245 personel gabungan yang terdiri dari 200 anggota Polri dan 45 anggota TNI.
Mereka dilengkapi dengan puluhan kendaraan, termasuk 2 unit Rantis Anoa dan 2 unit Ransus Maung.
Patroli gabungan ini menargetkan titik-titik rawan yang telah diidentifikasi sebelumnya berdasarkan laporan dari masyarakat.
Informasi kerawanan yang diterima oleh Danramil Mayor Inf Dedi Rusyana dari ketua RT dan RW kemudian dikoordinasikan dengan Kodim 0618/Kota Bandung dan Polresta Bandung untuk menyusun rute patroli yang efektif.
Salah satu rute yang dilintasi adalah di Jalan Tamansari, Kota Bandung. Di lokasi ini, petugas mendapati tumpukan batu dan kayu yang diduga disiapkan oleh kelompok anarko untuk melakukan blokade jalan.
Kelompok ini, yang mayoritas mengenakan pakaian serba hitam, terlihat berupaya memprovokasi aparat.
Saat rombongan patroli melintas di depan Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, situasi berubah tegang.

Kelompok anarko yang bersembunyi di sekitar lokasi melancarkan provokasi dengan melemparkan bom molotov, batu, dan benda keras lainnya ke arah petugas.
Aparat Dalmas Polresta Bandung segera mengambil tindakan dengan membentuk formasi pengamanan.
Mengingat intensitas serangan yang meningkat, petugas terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Kelompok provokator tersebut kemudian melarikan diri dan memasuki area kampus. Meski demikian, aparat tidak melakukan pengejaran lebih lanjut, menghormati prosedur untuk tidak memasuki wilayah kampus.
Insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak. Namun, satu unit kendaraan taktis (rantis) milik kepolisian terkena lemparan bom molotov, meski tidak sampai menimbulkan korban.
Menanggapi berbagai isu yang beredar, pihak kepolisian menegaskan bahwa aparat tidak ada yang masuk ke dalam area kampus Unisba.
Jarak antara petugas dan area kampus saat itu mencapai sekitar 200 meter. Kabar mengenai aparat yang membawa senjata dan memasuki kampus adalah hoaks yang disebarkan untuk memprovokasi.
Gas air mata yang ditembakkan diarahkan ke jalan raya, namun terbawa angin hingga ke area parkiran kampus.
Patroli gabungan ini merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu ketenangan, terutama di malam hari.
Himbauan ini didasarkan pada ajaran Al-Qur’an Surat Al-Qashash ayat 73 dan Al-Furqan ayat 47 yang menekankan pentingnya malam sebagai waktu istirahat dan siang sebagai waktu untuk berusaha.
Sinergi antara TNI dan Polri ini diharapkan dapat terus menciptakan situasi yang kondusif di seluruh wilayah Jawa Barat. (RED)









