ARCOM-MEDIA, Bandung. Malam Rabu, (11/6/2025), di Pendopo Wali Kota Bandung, jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, terasa berbeda dari biasanya.
Deretan lampu gantung yang menyala temaram, alunan musik akustik yang hangat, serta gelak tawa para tamu undangan yang hadir menjadi saksi sebuah perayaan istimewa, yakni pengumuman ulang tahun ke-40 Wachdach Band sekaligus perkenalan single terbaru mereka bertajuk “Berasa Muda Lagi”.
Acara yang menjadi bagian dari gelaran rutin Titik Koempul (Tikpul) episode ke-121 bertema OPUS Musikalitas Bandung ini menghadirkan berbagai musisi lintas generasi.
Selain Wachdach, tampil pula Loolo dengan lagu “Sofa Kita”, serta KALEE Kusumadiredja yang membawakan karya orisinal bertajuk “One Day”.
Dukungan Hangat dari Wali Kota Bandung
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, hadir langsung menyambut para tamu undangan, termasuk rombongan tamu kehormatan dari Amerika Serikat yang malam itu ikut menikmati keramaian di Pendopo.
Dalam gaya khasnya yang santai, Muhammad Farhan memadukan Bahasa Indonesia, Sunda, dan Inggris saat memperkenalkan para penampil malam itu.
“Bandung itu bukan hanya soal gedung tinggi dan kafe kekinian, di kota ini ada denyut musik yang sudah hidup puluhan tahun, dan malam ini kita rayakan itu bersama Wachdach yang sudah 40 tahun berkarya, Saha nu masih inget Wachdach di era 80-an?” ujar Muhammad Farhan disambut tepuk tangan hangat dari para tamu.
Muhammad Farhan juga tak lupa memberikan apresiasi kepada para pelaku UMKM kuliner dan kerajinan yang turut meramaikan suasana di area Pendopo, sekaligus menegaskan komitmennya menjadikan Kota Bandung sebagai kota kreatif yang memberi ruang bagi pelaku seni dari berbagai generasi.
Perjalanan Empat Dekade dan Tonggak Karier Baru
Dalam sesi wawancara usai penampilan mereka, Erlan Effendy, vokalis sekaligus salah satu pendiri Wachdach, mengungkapkan, betapa malam itu sangat bermakna bagi band yang lahir di Bandung pada 1984 tersebut.
“Jujur, main di Pendopo Wali Kota ini bukan sekadar manggung, tapi semacam reuni spiritual buat kami,” kata Erlan Effendy, “Kota Bandung itu rumah, dan di usia 40 tahun Wachdach, kami ingin memberikan sesuatu yang mampu membuat orang tersenyum, joget, dan merasa muda lagi,” ujar Erlan Effend.
Sedangkan Teddy AB, bassist Wachdach yang juga hadir bersama Erlan, menambahkan bahwa peluncuran single “Berasa Muda Lagi”, menjadi tonggak penting dalam perjalanan band mereka.
Wachdach yang dikenal selama ini sebagai band cover yang kerap membawakan lagu-lagu lawas, kali ini ingin menunjukkan karya orisinal yang merefleksikan semangat mereka.
“Lagu ini bukan cuma soal nostalgia, kita ingin mengajak orang-orang dari semua usia untuk merasakan vibe muda itu lagi, tidak peduli umur, asal hati masih ingin tertawa, masih ingin goyang, berarti kita semua masih muda,” ungkap Teddy AB.
Single Baru Karya Legenda, Aransemen Kekinian
“Berasa Muda Lagi” diciptakan oleh Oetje F Tekol, legenda musik Indonesia yang dikenal lewat band Rollies, dengan aransemen musik dipercayakan kepada Kevin Jonathan.
Lagu ini memadukan nuansa soul-funk khas era 80-an dengan sentuhan pop modern yang dikemas lebih ringan, agar dapat menjangkau telinga generasi muda.
“Liriknya simpel tapi mengena, lagu ini tentang cinta, semangat hidup, dan persahabatan, Maka kita kasih judul “Berasa Muda Lagi”, karena musik itu seharusnya bisa membuat orang lupa sama kerutan di wajah atau angka di KTP,” ujar Erlan sambil tertawa.
Single ini rencananya akan dirilis resmi di platform digital dan dirayakan dalam sebuah showcase khusus di Fame Station Bandung, Jumat, 14 Juni 2025 mendatang.
Formasi Wachdach: Solid, Berkarakter, dan Regeneratif
Selama lebih dari empat dekade, Wachdach dikenal sebagai band dengan formasi yang cukup stabil, meski beberapa kali berganti personel, regenerasi tetap dijaga tanpa menghilangkan karakter dasar band.
Formasi terkini Wachdach:
Vokal: Erlan Effendy, Early Kartika, Ismoyo
Gitar: Dadung
Bass: Teddy AB
Drum: Agus Aziz
Keyboard: Rully Madewa
Brass Section: Oki Dirgualam (trumpet), Zein Arfah Thaharah (tenor saxophone), Ijo Andrianto Haryanto (trombone)
Kehadiran brass section tetap menjadi ciri khas Wachdach yang mempertahankan warna soul-funk dalam setiap penampilannya.
“Brass section itu roh-nya Wachdach, kami percaya, selama trumpet dan trombone masih ada di atas panggung, semangat funk-nya tidak akan mati,” ujar Dadung, sang gitaris.
Titik Koempul: Tradisi Musik Bandung yang Terus Hidup
Gelaran Tikpul sendiri menjadi salah satu agenda seni budaya yang rutin diadakan di Pendopo Wali Kota Bandung.
Sejak pertama kali digelar, acara ini telah menjadi wadah temu komunitas musik, seni rupa, teater, dan UMKM kreatif di kota kembang.
OPUS Musikalitas Bandung kali ini memang didedikasikan untuk para musisi senior yang masih aktif berkarya sekaligus memperkenalkan karya baru dari talenta muda Bandung.
“Harapannya Bandung tetap menjadi kota kreatif yang menghargai akar budayanya, sekaligus merangkul semangat baru.
Semangat Tak Pernah Usang
Acara malam itu ditutup dengan lagu “Berasa Muda Lagi”, yang dibawakan Wachdach dengan penuh semangat, para tamu undangan dari berbagai usia tampak larut dalam suasana, ikut berdendang dan bergoyang kecil.
Sebuah malam di mana usia hanya angka, dan musik membuktikan dirinya tetap menjadi bahasa yang menyatukan.
“Yang penting hati kita tetap muda, Bro,” kata Muhammad Farhan saat menyapa para personel Wachdach usai penampilan mereka.
Satu hal yang pasti, di usianya yang ke-40, Wachdach masih punya energi untuk terus bersuara, dan malam itu, Kota Bandung kembali merayakan semangatnya. (RED / HS)