ARCOM-MEDIA, Bandung. Dalam upaya memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama militer, Dankodiklatad, Letjen TNI Mohamad Hasan, menerima kunjungan kehormatan Chief of The Australian Army, Letnan Jenderal Simon Stuart, di Markas Kodiklatad, Kamis, (11/9/2025).
Pertemuan ini berlangsung hangat dan penuh suasana persahabatan, menandai komitmen kuat kedua belah pihak untuk meningkatkan sinergi pertahanan.
Kunjungan resmi ini dihadiri oleh pejabat tinggi dari kedua institusi, dari pihak Indonesia, hadir Wadan Kodiklatad, Ir Kodiklatad, para Direktur, serta Komandan Satuan Jajaran Kodiklatad di wilayah Bandung-Cimahi.
Sementara itu, rombongan dari Australia turut menyertakan WO1 Kim Felmingham, Kapten Julian Patrick Bruneo, Brigjen Micah Batt, Kolonel Tim Warner, dan WO2 Chris Moc, kehadiran mereka menegaskan pentingnya momentum ini sebagai landasan untuk kolaborasi yang lebih erat.
Rangkaian kegiatan diawali dengan penyambutan resmi oleh Dankodiklatad, dilanjutkan dengan upacara jajar kehormatan dan sesi foto bersama.

Setelah itu, rombongan melanjutkan pertemuan di lounge room untuk diskusi mendalam dan ramah tamah. Pertemuan diakhiri dengan pertukaran cendera mata sebagai simbol persahabatan dan penghargaan.
Dalam sambutannya, Letjen TNI Mohamad Hasan menyampaikan, TNI AD sedang melakukan revisi Doktrin Kartika Eka Paksi.
Revisi ini bertujuan menyelaraskan strategi pertahanan dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari lima pulau besar, sekaligus memperbarui doktrin pendidikan dan latihan untuk mencetak prajurit andal dengan karakter kuat.
Dankodiklatad menekankan peran TNI AD yang tidak hanya fokus pada pertempuran, tetapi juga pada fungsi teritorial yang mencakup ketahanan pangan, ketersediaan air, dan konservasi lingkungan. Ini adalah wujud dari jati diri TNI sebagai “tentara rakyat”.
Dankodiklatad menyatakan kesiapan untuk memperkuat kerja sama internasional, termasuk program pendidikan bahasa Indonesia bagi Angkatan Darat Australia.

Di sisi lain, Kasad Australia, Letnan Jenderal Simon Stuart menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Kodiklatad, Letjen Simon Stuart menyoroti pentingnya Pusat Simulasi Tempur (Pusimpur) dalam meningkatkan efisiensi pendidikan dan pelatihan militer.
Letjen Simon Stuart menjelaskan, Angkatan Darat Australia juga sedang merevisi doktrin mereka untuk menyesuaikan diri dengan modernisasi alutsista dan perkembangan teknologi.
Fokus utama mereka adalah operasi gabungan, penguatan operasi Angkatan Darat, dan integrasi pertempuran multidomain.
Letjen Simon Stuart berharap kerja sama di bidang doktrin, pendidikan, dan latihan antara TNI AD dan Angkatan Darat Australia dapat semakin diperkuat di masa mendatang.
Kunjungan kehormatan ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral, tetapi juga membuka peluang baru untuk sinergi pertahanan yang lebih solid.
Dengan adanya komitmen dari kedua belah pihak untuk terus berbagi pengetahuan dan pengalaman, diharapkan kerja sama ini dapat menjadi fondasi kuat bagi stabilitas dan keamanan regional. (RED)









