ARCOM-MEDIA, Bandung. Forum ngaDandanan Bandung kembali menggelar kegiatan Nonton Bareng (Nobar) dan Diskusi Debat Capres ke-3, Minggu, (7/1/2024), di CafeTraveller Inn, Jalan Aria Jipang Nomor 6 Kota Bandung.
Tema Nobar Debat Capres ke-3 dan Diskusi kali ini mengangkat isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Nobar Debat Capres ke-3 dan Diskusi yang digelar Forum ngaDandanan Bandung menghadirkan panelis dari perwakilan Timses utusan tiga pasangan calon.
Hadir di antaranya, Radhar Tri Baskoro (Timnas AMIN), Sangap Surbakti (Ketua Umum Jarnas 98/TKN Prabowo-Gibran), dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah (TPN Ganjar-Mahfud).
Diskusi lebih menarik dengan kehadiran moderator Dr Heru Riyanto dari Unpad, serta Dr. Arlan Siddha (Dosen FISIP Unjani) sebagai Penanggap.
Nobar dan Diskusi Capres 2024 ke-3, Forum ngaDandanan Bandung mencoba menjembatani timses dari tiga paslon untuk membumikan visi, misi, gagasan dan program yang disampaikan para Capres tentang pertahanan, keamanan dan hubungan internasional, hingga beresonansi terhadap Kota Bandung.
Selama jalannya Nobar Debat Capres putaran ke-3 ini, ketiga Timses yang menjadi panelis diskusi memaparkan intisari dari gagasan maupun visi misi yang disampaikan para Capres, meski sedikit saling sanggah dalam pernyataan, namun suasana hangat dan keakraban tetap terasa.
Nobar dan Diskusi Debat Capres 2024 yang digelar Forum ngaDandanan Bandung kali ini semakin seru karena dihadiri oleh beragam kalangan, baik dari aktivis, partisan dan pendukung tiga capres hingga kaum muda milenial.
Selain sebagai wadah edukasi politik terhadap kaum milenial, salah satu tujuan Nobar dan Diskusi Debat Capres yakni, Forum ngaDandanan Bandung ingin panelis yang mewakili Timses menterjemahkan pesan dari visi misi gagasan sesuai tema yang diangkat.
Terkait tema debat capres kali ini, Radhar Tri Baskoro dari Timnas AMIN menyampaikan, Kota Bandung memiliki histori penting dalam perjalanan negara Indonesia dalam hal diplomasi dan politik luar negeri di kancah internasional.
Radhar Tri Baskoro seolah menyanggah gagasan capres 02, Prabowo Subianto yang menyebut diplomasi dan politik luar negeri akan diperhitungkan di mata dunia, manakala negara sudah kaya dan kuat secara ekonomi dan Alutsista.
“Saya mengatakan bahwa keliru gagasan Ganjar maupun Prabowo, terkait untuk menjadi pemimpin dunia itu harus perlu kekuatan ekonomi, artinya kita harus kaya dulu baru menjadi pemimpin dunia, itu ahistoris,” ujarnya Radhar Tri Baskoro.
“Karena Presiden pertama Soekarno di Bandung pada tahun 1955 saat Konperensi Asia-Afrika, negara kita termasuk negara termiskin di dunia tapi bisa menginspirasi seluruh dunia,” ujar Radhar Tri Baskoro.
Sedangkan Sangap Surbakti selaku Ketua Umum Jarnas 98 dan TKN Prabowo-Gibran, mengatakan, meskipun tidak secara langsung menyebut Kota Bandung, terkait tema kali ini ia tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah tatar pasundan setelah ikut bagian dalam penelitian terhadap situs di gunung Padang.
Sementara, mewakili TPN Ganjar-Mahfud, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, relevansi dalam tema kali ini, ia melihat Kota Bandung memiliki peran dan sejarah dengan prinsip-prinsip Dasasila Bandung-nya.
“Saya sudah tegaskan sejak awal saat diskusi, menjalankan politik bebas aktif harus di re-eksistensi, oleh karena itu, prinsip-prinsip Dasasila Bandung harus menjadi hal yang harus sangat menjiwai dan menjadi tuh yang harus diperjuangkan,” ujar Ferry Kurnia.
“Dalam konteks apa, dalam memperjuangkan poros maritim, dalam memperjuangkan fokus global yang memang harus kita lakukan, dalam memperjuangkan bagaimana kerjasama regional, internasional maupun kawasan,” kata Ferry Kurnia.
“Oleh karena itu, menjadi catatan yang sangat penting bagaimana Bandung selalu menginsiprasi, dan Bandung menjadi lokomotif yang ada, mudah-mudahan forum ngaDandanan Bandung ini harus menginspirasi,” pungkas Ferry Kurnia.
Sebagai penggagas kegiatan Nobar dan Diskusi Debat Capres 2024, Dandan Riza Wardana mengaku cukup puas terselenggaranya dan jalannya debat para capres dalam menyampaikan visi misi serta diskusi yang disampaikan dari panelis pada debat kali ini.
Dandan juga merasa senang karena melihat antusias audiens dalam menyaksikan jalannya Nobar dan Diskusi Debat Capres 2024, terutama dengan kehadiran kaum milenial.
“Saya senang sekali tadi semakin ke sini semakin banyak milenial-nya, kalau tidak dibatasi yang datang akan membludak,” ujar Dandan Riza Wardana.
Setelah menyaksikan debat, Dandan Riza Wardana yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Penasehat FKPPI Kota Bandung menilai, visi dan misi maupun gagasan yang disampaikan para Capres sangat bagus, dan secara pribadi ia melihat tentang pertahanan dan keamanan kembali pada Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta.
Menurutnya, pertahanan dan keamanan perlu dimulai dari sel terkecil dari kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu keluarga, karena keluarga yang rukun dan harmonis menjadi benteng pertama dalam menjaga pertahanan dan keamanan negeri ini.
“Intinya ada di rakyat, intinya ada di keluarga, bgaimana keluarga mempersiapkan secara lahir batin harus siap menghadapi apapun,” kata Dandan Riza Wardana.
Untuk itu menurut Dandan Riza Wardana pentingnya penyelenggara negara mempersiapkan dan melaksanakan serta memberikan penguatan terhadap mutu layanan pendidikan dan kesehatan seluruh masyarakat, “Harus kuat harus pinter dan itu harus dipersiapkan,” ujarnya.
Berkenaan dengan Kota Bandung, Dandan Riza Wardana mengungkapkan, Bandung memiliki sejumlah catatan sejarah dalam hal keamanan dan diplomatik mancanegara, dan Bandung sempat menjadi salahsatu Kota ter-aman di Asia mewakili kota-kota di Indonesia.
Tahun 1991 Bandung pernah mendapat penghargaan sebagai salah satu kota teraman di dunia berdasarkan hasil penelitian PCC (Population Crisis
Committee).
Time Magazine juga mengadakan penelitian terhadap standar hidup kota-kota besar di dunia dan menetapkan Bandung berada dalam urutan ke-52, dan diterima oleh Walikota Bandung saat itu Ateng Wahyudi.
“Bandung selalu menjadi spirit lokal bahkan internasional, spirit bagaimana untuk menjaga dan ikut serta dalam perdamaian dunia,” ujar Dandan Riza Wardana.
“Mudah-mudahan spirit Bandung ini bisa menginspirasi dan tetap dilestarikan oleh pemimpin dan Presiden Indonesia terpilih,” pungkas Dandan Riza Wardana.
Perlu diketahui, meskipun lokasi Nobar dan Diskusi Debat Capres 2024 cukup representatif dan nyaman bagi pengunjung, namun karena antusias cukup besar masyarakat yang ingin hadir langsung menyaksikan jalannya debat panitia, demi kenyamanan pengunjung panitia akhirnya membatasi pengunjung. (BRH / CUY / SHA / FJR / HAN)