ARCOM-MEDIA, Bandung. Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) menggelar Youth Voice Festival, Kamis, (21/12/2023), di Ballroom ibis Trans Studio, jalan Gatot Subroto Kota Bandung.
Youth Voice Festival dipandu News Anchor CNN Indonesia Elvira Khairunnisa, dan dimeriahkan Sunda Sawawa, Manshur Angklung, Talkshow, Orasi Kebangsaan, Komitmen dan Deklarasi Pemilu Bersih dan Damai, dan Art & Culture Performance.
Ketua Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) Yoel Yosaphat, S.ST., MHD., dalam sambutannya mengatakan, FPMI beranggotakan anak-anak muda dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam partai politik, “Tujuan FPMI yakni membuat partai politik lebih baik,” ujarnya.
Lebih lanjut Yoel Yosaphat mengatakan, FPMI ingin memperjuangkan pembatasan masa jabatan anggota legislatif dikarenakan ada anggota legislatif yang menjabat hingga delapan kali, “Selain itu FPMI bertujuan melawan hoax, black campaign, dan politik identitas,” tegasnya.
Yoel Yosaphat menegaskan, anak-anak muda adalah pemimpin masa kini, bukan pemimpin masa depan, “Kita ingun melaksanakan pemilu yang tanpa money politik, dan mempersatukan kita semua menuju Indonesia Emas 2024,” ujarnya.
“Pastinya FPMI berkomitmen untuk terlibat dan menjadikan pemilu yang bersih, sehat, dan berintegritas,” kata Yoel Yosaphat, “Karena FPMI terbentuk dari gabungan partai-partai politik yang beranggotakan anak-anak muda yang punya idealisme, dan punya keinginan dan harapan menjadikan Indonesia lebih baik,” ujarnya.
Seperti diketahui, FPMI berdiri sejak 17 September 2022 di Jakarta, penggerak dan aktivisnya merupakan kalangan muda dari berbagai warna dan entitas politik, yang berasal dari berbagai daerah.
FPMI merupakan kaukus yang guyub dari berbagai elemen partai di Indonesia, dan saat ini terdiri dari 20 orang Presidium Nasional, dan memiliku 9 Pengurus Wilayah.
Saat sesi Press Conference, Anggota FPMI Amul HB mengatakan, setidaknya jelang debat Cawapres, Jumat, (22/12/2023), di Jakarta akan mengingatkan Pemilu 2024 harus bebas dari politik uang, kampanye hitam, dan juga politik identitas.
Sedangkan Sekertaris FPMI Muhammad Ziad Ananta mengatakan, visi dan misi serta aktivitas organisasinya sarat dengan unsur edukasi politik kepada generasi muda, “Kami meminta komitmen dari tiga kandidat Capres dan Cawapres untuk menghindari unsur politik uang, polarisasi politik, hoax, politik identitas, dan ujaran kebencian.
Sedangkan Fungsionaris DPW Partai Solidaritas Indonesia Provinsi Jawa Barat Indri Hafsari menambahkan, FPMI mempunyai keresahan yang sama dan mendalam, sekaligus memiliki gagasan mulia, yakni ingin mengangkat nasib pemuda, utamanya dalam hal kualitas politik dan demokrasi di negeri ini.
Berikut keinginan yang dikumandangkan FPMI:
1. Mendorong aksi afirmasi, kuota usia muda sebanyak 20 persen dalam kontestasi politik/pemilu
2. Mendorong pemberdayaan masa jabatan bagi anggota legislatif di setiap tingkatan
3. Mendorong hadirnya negara dalam menghadirkan pendidikan politik bagi anak muda secara massal. (BRH / HS)