ARCOM-MEDIA, Bandung. Peringati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2024, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) bersama Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent melanjutkan kampanye “Senyum Sehat Indonesia”, Rabu, (20/3/2024), di Ballroom Ibis Trans Studio Bandung, jalan Gatot Subroto Kota Bandung.
Kampanye “Senyum Sehat Indonesia” digelar untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dua juta anak sekolah dan santri di Indonesia.
Sepanjang 2024, kampanye yang terdiri dari berbagai program ini menekankan edukasi kesehatan gigi dan mulut, termasuk selama bulan Ramadhan.
Kegiatan ini terlaksana atas dukungan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Padjadjaran.
Seperti diketahui, kesadaran masyarakat Indonesia dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah, padahal besar pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Ketua Pengurus Besar PDGI, drg. Usman Sumantri, MSc, menjelaskan, edukasi berkelanjutan masih menjadi prioritas guna membantu masyarakat memperbaiki perilaku dan kebiasaan merawat kesehatan gigi dan mulut.
“Untuk itu, kami terus mengajarkan pentingnya sikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, serta rutin konsultasi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali,” kata drg. Usman Sumantri.
Lebih lanjut drg. Usman Sumantri mengatakan, mengingat tanggal 20 Maret di tahun 2024 ini merupakan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia bertepatan dengan Ramadhan, maka secara khusus pihaknya memberikan edukasi untuk menjawab kegelisahan masyarakat mengenai perawatan dokter gigi selama berpuasa.
Selanjutnya drg. Usman Sumantri menjelaskan, sebagai latar belakang, pada 2018 kegelisahan ini telah mendorong PDGI kota Bandung meminta fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung.
Setelah dikaji dari sisi medis dan agama, sejumlah tindakan seperti pembersihan karang gigi, pencabutan maupun penambalan gigi, hukumnya tidak membatalkan puasa.
Pembahasan secara detil tercantum dalam Fatwa MUI Kota Bandung Nomor: 250/E/MUI-KB/V/2018 mengenai Tindakan Kedokteran Gigi.
“Kami berharap masyarakat tidak lagi bimbang pergi ke dokter gigi selama Ramadhan karena tindakan perawatan yang dilakukan secara berhati-hati dan tidak berlebihan, tidak akan membatalkan puasa,” tegas drg. Usman Sumantri.
“Besar pula harapan kami seluruh agenda yang telah direncanakan PDGI dengan AFDOKGI, ARSGMPI dan Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent dapat terlaksana dengan baik, sehingga bersama-sama kita semua mampu mewujudkan senyum sehat Indonesia,” pungkas drg. Usman Sumantri.
Sedangkan Da’i Nasional bersertifikasi MUI & Kemenag RI, Ustaz Dr. Zulkarnain Muhammad Ali, SE., MSi., Ph.D., terkait anjuran masyarakat untuk tetap melakukan perawatan ke dokter gigi, ia menjelaskan, Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan begitu banyak karunia pada manusia.
“Merupakan tanggung jawab kita untuk merawat pemberian Allah, termasuk gigi kita yang penting untuk selalu dijaga kebersihannya,” kata Ustaz Dr. Zulkarnain Muhammad Ali, “Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam yang senantiasa bersiwak setiap berwudhu, meski sedang berpuasa,” ujarnya.
Ustaz Dr. Zulkarnain Muhammad Ali menambahkan, seorang muslim wajib mengutamakan kemaslahatan dirinya, tidak terkecuali perihal gigi, “Diriwayatkan salah satu Imam Madzhab seperti Imam Maliky bahwa puasa makruh bagi orang dengan uzur untuk segera mengobati sakit gigi guna menghindari kemudharatan lain seperti timbul penyakit baru, penyakit bertambah parah, atau menderita sakit luar biasa,” ujarnya.
“Jangan menjadikan puasa sebagai halangan merawat kesehatan gigi, justru bersemangatlah memastikan gigi dan mulut tetap sehat agar dapat memaksimalkan fokus ketika menjalankan segala amal ibadah Ramadhan yang hanya setahun sekali, dan kita pun dapat bersilaturahmi bersama keluarga dan kerabat dengan nyaman,” pungkas Ustaz Dr. Zulkarnain Muhammad Ali.
Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes., AAK, selaku Ketua ARSGMPI tidak ketinggalan menyampaikan pendapatnya, “Terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien di sejumlah RSGM FKG Universitas di berbagai kota selama bulan Ramadhan,” ujarnya.
“Sebagai contoh di RSGM FKG Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, presentasenya turun sebesar 20 persen, sedangkan di RSGM FKG Universitas Padjadjaran Bandung, sebanyak 35 persen, bahkan di RSGM FKG Universitas Sumatera Utara, Medan dapat mencapai hingga 50 persen,” ungkap Dr. drg. Julita Hendrartini
Padahal menurut Dr. drg. Julita Hendrartini, kunjungan ke dokter gigi tetap dapat dilakukan dan justru tidak boleh ditunda bagi yang giginya bermasalah agar kondisinya tidak makin parah.
“Jika permasalahan gigi bertambah lebih serius, maka akan membutuhkan lebih banyak waktu, tenaga dan biaya untuk mengobatinya,” pungkas Dr. drg. Julita Hendrartini.
Sedangkan Citra Kirana salah satu selebritas yang sangat peduli dengan kesehatan diri dan keluarganya ikut berbagi pengalaman.
“Saya percaya senyum sehat adalah kunci dari tubuh yang kuat karena saya pernah sakit gigi sampai tidak enak sekali, dan jadi susah beraktivitas,” ungkap Citra Kirana, “Apalagi sakit gigi tidak kenal waktu, pernah juga terjadi saat Ramadhan,” ujarnya.
Citra Kirana mengungkapkan, dirinya sempat galau, “Kalau ke dokter gigi apakah puasa saya jadi batal? namun akhirnya saya menjadi lega setelah menyimak diskusi hari ini, maka saya dan keluarga lebih mantap untuk tetap berkonsultasi ke dokter gigi, meski di bulan Ramadhan,” ujarnya.
“Tentunya diiringi kebiasaan merawat kesehatan gigi dengan produk berkualitas yang memberikan banyak kebaikan, Insha Allah saya dan keluarga bisa lebih optimal mengejar keberkahan Ramadhan, tanpa gangguan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, guna mengedukasi masyarakat agar tidak lagi ragu ke dokter gigi meski sedang berpuasa, disertai penyediaan akses perawatan gigi dan mulut melalui layanan teledentistry, di Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2024, PDGI, AFDOKGI, ARSGMPI bersama Pepsodent melanjutkan rangkaian kampanye “Senyum Sehat Indonesia” yang menargetkan memberikan manfaat kepada dua juta anak sekolah dan santri di Indonesia.
Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., mengatakan, pihaknya mengawali kampanye, ‘Senyum Sehat Indonesia’ dengan ‘Pelatihan Santri Berseri, Bercahaya, Sehat, dan Percaya Diri’, sejak Januari 2024 di 11 kota di Indonesia.
“Hingga kini, sebanyak 10.000 santri telah menerima manfaat positif dari program tersebut, dan kali ini dengan dukungan 65 PDGI cabang, 30 FKG serta RSGM di seluruh Indonesia, di peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2024 kami menargetkan untuk menjangkau lebih dari 50.000 santri di 100 pesantren yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia,” pungkas drg. Ratu Mirah Afifah.
Sedangkan Ketua AFDOKGI, Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D., mengatakan, kolaborasi dan rangkaian kampanye ‘Senyum Sehat Indonesia’ sangat penting, karena pihaknya bersama-sama menyasar komunitas yang membutuhkan edukasi dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, seperti pesantren.
“Para santri putra dan putri hidup secara komunal, sehingga jika gaya hidupnya kurang sehat maka dapat memengaruhi kualitas kesehatan hingga proses belajar mereka,” ungkap Prof. drg. Suryono.
Prof. drg. Suryono menambahkan, selain kunjungan secara langsung, dokter gigi dari 30 FKG di Indonesia juga membuka layanan teledentistry secara bergantian untuk memudahkan masyarakat berkonsultasi dengan tenaga profesional yang mungkin jumlahnya masih terbatas di beberapa wilayah.
“Hari ini secara simbolis kegiatan kami mulai bersama FKG RSGM UNPAD dengan memeriksa kesehatan gigi dan mulut 50 santri dan santri putri dari Rumah Tahfidz Qur’an Anak Bandung,” ujar Prof. drg. Suryono.
Seperti diketahui, selama 90 tahun, Pepsodent secara konsisten telah berkontribusi positif membawa kebaikan bersama seluruh mitranya, dan telah menjaga lebih dari 30 juta senyum sehat masyarakat Indonesia.
Pencapaian ini dilakukan melalui program tahunan yang mencakup edukasi dalam membiasakan sikat gigi dua kali sehari sesudah sarapan dan sebelum tidur, serta rutin periksa ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali, hingga penyediaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut gratis. (BRH)