• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pasang Iklan
  • Kontak Kami
  • Login
Arcom Media
Advertisement
  • Home
  • TNI
  • Polri
  • Pariwisata
  • Hotel
  • Pemerintahan
  • DPRD
  • Hukum
  • Olahraga
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Home
  • TNI
  • Polri
  • Pariwisata
  • Hotel
  • Pemerintahan
  • DPRD
  • Hukum
  • Olahraga
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Arcom Media
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Kaukus Ketokohan Jawa Barat Cermati 100 Hari Kinerja Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Mei 30, 2025
in Peristiwa
0
Kaukus Ketokohan Jawa Barat Cermati 100 Hari Kinerja Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

ARCOM-MEDIA, Kabupaten Bandung. Kaukus Ketokohan Jawa Barat menggelar Sarasehan Kaukus Ketokohan Jawa Barat Mencermati 100 Hari Kinerja Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, bertajuk, “Populisme vs Profesionalisme, Antara Gebrakan dan Kontroversi”, Jumat, (30/5/2025), di Alam Santosa, jalan Pasir Impun Atas Seke Balingbing No. 5A, Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Hadir dalam kegiatan Sarasehan Kaukus Ketokohan Jawa Barat, Koordinator Kaukus Ketokohan Jawa Barat Eka Santosa, Dosen Fisip Unpad Affan Sulaeman, mantan Wakil Bupati Bandung Deden Rukman Rumadji, Aktivis Dodi Permana, dan Aktivis Budaya Utun.

Koordinator Kaukus Ketokohan Jawa Barat Eka Santosa dalam paparannya mengatakan, penilaian terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau biasa disapa KDM, harus ditempatkan dalam konteks sistem pemerintahan, bukan semata soal personal atau relasi privat.

Eka Santosa menambahkan, pihaknya mengkritik konten-konten digital yang diproduksi oleh tim Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mencapai 20 orang, tim tersebut lebih banyak menyoroti sisi personal KDM ketimbang program-program pemerintahan Jawa Barat.

“Hal ini seolah-olah Diskominfo Provinsi Jawa Barat hanya menjadi Humas pribadi KDM dan bukan corong kemajuan Provinsi Jawa Barat,” tegas Eka Santosa.

Eka Santosa turut menyoroti narasi Jabar Istimewa yang belakangan dikampanyekan oleh KDM, konsep ini dianggap mengaburkan kerangka konstitusi dan mengarah pada upaya simbolik tanpa dasar legal yang kokoh, “Istimewa itu harus diukur dari data, struktur kewenangan, dan kebijakan, bukan sekadar jargon politik,” ujarnya, “Jadi KDM itu Raja atau Cepot? ” pungkasnya.

Dosen Fisip Unpad Affan Sulaeman menambahkan, tidak ada monopoli kebenaran dan kesalahan dalam demokrasi, menurutnya, kritik dan dialog menjadi niscaya di era desentralisasi yang memberi ruang kepada daerah untuk mengelola otonomi, “Jangan sampai kita kembali ke zaman feodal, di mana kekuasaan dipertontonkan dan kebijakan ditentukan sepihak,” ujarnya.

Affan Sulaeman menekankan perlunya struktur kebijakan yang berbasis data dan argumentasi teoritis, “Jangan sampai Gubernur menjadi one man show, keputusan publik tidak bisa hanya didasarkan pada popularitas, tapi harus mengakar pada kebutuhan riil masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” ujarnya.

Sedangkan Aktivis Dodi Permana menyampaikan kekecewaan atas maraknya politik pencitraan yang dilakukan KDM yang dibungkus dalam konten-konten digital.

“Ada kecenderungan dominasi ala kerajaan, bahkan sepakbola pun ikut dijadikan oleh KDM sebagai alat kampanye identitas,” ujar Dodi Permana

Dodi Permana menilai, konten yang viral belum tentu mencerminkan kebijakan yang berdampak, Dodi juga menyampaikan kritik yang diarahkan ke DPRD Jawa Barat yang dianggap pasif dan kurang tegas dalam menjalankan fungsi pengawasan, “DPRD Provinsi Jawa Barat jangan diam saja,” ujarnya.

Dodi Permana juga menyoroti penunjukan Mardigu sebagai Komisaris bank bjb, menurutnya, keputusan tersebut tidak transparan dan terkesan elitis.

Sedangkan Aktivis Budaya Utun menyuarakan krisis ekologis yang luput dari perhatian, menurutnya, indeks kualitas lingkungan hidup di Jawa Barat terus menurun, dengan masalah kronis seperti air bersih, udara, dan pengelolaan sampah, “KDM bicara solusi, tapi Sari Mukti sudah overload, ini fakta yang tak bisa dipoles dengan konten,” tegasnya.

Utun juga menyayangkan narasi kultural Sunda yang digunakan tanpa konteks mendalam, “Kalau Sunda itu eling, maka Gubernur Jawa Barat harus memberi contoh dengan bahasa dan kebijakan yang mencerminkan nilai itu, anak-anak jangan dibuat fobia oleh gaya komunikasi yang kasar dalam konten-konten KDM,” tegasnya.

Sarasehan Kaukus Ketokohan Jawa Barat menutup diskusi dengan harapan agar DPRD Provinsi Jawa Barat tidak terjebak dalam kenyamanan struktural, namun menjadi pelopor pengawalan kebijakan daerah.

Kaukus Ketokohan Jawa Barat berkomitmen merumuskan hasil diskusi menjadi rekomendasi strategis, bukan untuk menggulingkan kekuasaan, tetapi membangun kritik objektif yang bisa menjadi pemantik perbaikan tata kelola di Jawa Barat.

Seratus hari pertama Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat telah membuka babak awal yang penuh dinamika. (RED / MRD)

Jumlah Pembaca: 294
Previous Post

LSM Pemuda Akan Gugat Balik Kepala Humas Kanwil Direktorat Jendral Pajak Jabar I ke Polda Jabar

Next Post

Dusun Bambu Trail Run 2025 Ajang Peluncuran EIGER Act

Related Posts

Pariwisata

Buku “BANDUNG” Telah Terbit, Rekam Sejuta Kisah Kota Kembang dari Sudut Pandang Blogger

by admin
Agustus 18, 2025
Peristiwa

Unpad Dihina Bodoh, Alumni Sesalkan Pernyataan Susi Pudjiastuti di Tengah Polemik KJA Pangandaran

by admin
Agustus 18, 2025
Danpussenif Letjen Iwan Setiawan Gelar Pagelaran Wayang Golek Untuk Warga Jabar di Lapangan Wirotama Pussenif
Liputan Kota Bandung

Danpussenif Letjen Iwan Setiawan Gelar Pagelaran Wayang Golek Untuk Warga Jabar di Lapangan Wirotama Pussenif

by admin
Agustus 17, 2025
Peristiwa

Haji AW “Raja Sawer” Kagumi Sosok Letjen Iwan Setiawan, Mendoakan Hingga Bintang Empat

by admin
Agustus 17, 2025
Kuliner

Peringati HUT RI ke-80, Danpussenif Letjen Iwan Setiawan dan Bobon Santoso Gelar Masak Besar Untuk 3.000 Orang

by admin
Agustus 17, 2025
Next Post

Dusun Bambu Trail Run 2025 Ajang Peluncuran EIGER Act

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat Sosialisasikan Perda Olahraga

Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat Sosialisasikan Perda Olahraga

Desember 3, 2023

Personel JBN Hibur Pengunjung Festival Aci Nusantara di Gedung Sate

Juni 24, 2024

Rayakan Idul Fitri 2025 dengan Staycation dan Halal Bihalal di Swiss-Belresort Dago Heritage Bandung

Maret 22, 2025

Kategori

  • DPRD
  • Hotel
  • Hukum
  • Jurnalis Bela Negara
  • Kesehatan
  • Konser Musik
  • Kuliner
  • Liputan Kota Bandung
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Partai Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Perbankan
  • Peristiwa
  • Polri
  • Produk
  • Properti
  • Teknologi
  • TNI
  • Uncategorized
Arcom Media

PT Arcom Media Bela Negara
Menayangkan berita terkini dan anti hoax

Categories

  • DPRD
  • Hotel
  • Hukum
  • Jurnalis Bela Negara
  • Kesehatan
  • Konser Musik
  • Kuliner
  • Liputan Kota Bandung
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Partai Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Perbankan
  • Peristiwa
  • Polri
  • Produk
  • Properti
  • Teknologi
  • TNI
  • Uncategorized

Informasi

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Syarat Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Kontak Kami

Recent Posts

  • Buku “BANDUNG” Telah Terbit, Rekam Sejuta Kisah Kota Kembang dari Sudut Pandang Blogger
  • Unpad Dihina Bodoh, Alumni Sesalkan Pernyataan Susi Pudjiastuti di Tengah Polemik KJA Pangandaran
  • Danpussenif Letjen Iwan Setiawan Gelar Pagelaran Wayang Golek Untuk Warga Jabar di Lapangan Wirotama Pussenif

© 2023 arcom-media.com - Developed by Tokoweb.co

  • Login
  • Home
  • TNI
  • Polri
  • Pariwisata
  • Hotel
  • Pemerintahan
  • DPRD
  • Hukum
  • Olahraga
  • Pendidikan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?