ARCOM-MEDIA, Bandung. Menghadapi dinamika ekonomi digital yang kian kompleks, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menjalin kemitraan strategis dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kolaborasi ini bertujuan memperkuat pengawasan persaingan usaha di Indonesia melalui pengembangan riset, kebijakan, serta pendidikan kewirausahaan yang berlandaskan prinsip persaingan sehat.
Kerja sama ini secara resmi dimulai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa, dengan Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., yang berlangsung di Gedung Rektorat ITB, jalan Tamansari No. 64, Kota Bandung, Rabu, (6/4/2025).
Ruang lingkup kolaborasi meliputi pendampingan dalam pengembangan inovasi dan kewirausahaan, edukasi publik, serta pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, yakni, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Banyak pelanggaran persaingan usaha terjadi bukan karena kesengajaan, melainkan karena minimnya pemahaman terhadap regulasi,” kata Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa, kepada para awak Media usai penandatanganan Nota Kesepahaman, “Edukasi menjadi kunci utama dalam upaya pencegahan,” ujarnya.
Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa, juga menyoroti tantangan besar dalam pengawasan sektor digital, termasuk pinjaman online, e-commerce, serta dominasi platform global seperti Google.
Menurut Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa, pasar digital yang sangat bergantung pada teknologi membutuhkan pemahaman mendalam mengenai prinsip-prinsip persaingan yang adil dan berkelanjutan.
Sedangkan Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyatakan, pihaknya mendukung penuh terhadap kemitraan ini sebagai bagian dari komitmen ITB dalam mewujudkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman menuju Universitas Generasi Ke-4.
“Kolaborasi ini akan diperkuat melalui koordinasi dengan berbagai unit di ITB, seperti Sekolah Teknik Elektro dan Informatika serta Sekolah Bisnis dan Manajemen, untuk merancang program pembelajaran yang mengintegrasikan etika bisnis dan regulasi persaingan,” kata Rektor ITB Prof Tatacipta Dirgantara.
Sinergi antara otoritas persaingan dan lembaga pendidikan tinggi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem usaha yang lebih adil, sehat, dan kompetitif.
Lebih dari itu, kerja sama ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang membentuk generasi profesional dan pelaku usaha yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga menjunjung tinggi etika dan kepatuhan terhadap regulasi. pabrik sepatu cianjur
Dengan memadukan keunggulan akademik ITB dan otoritas pengawasan KPPU, kolaborasi ini diyakini akan memberi kontribusi nyata terhadap penguatan sistem persaingan usaha nasional, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. (BRH / KPPU)