ARCOM-MEDIA, Bandung, (7/11/2025). Pendiri EIGER, Ronny Lukito, akan menerima sebuah kehormatan istimewa pada bulan Desember 2025.
Tokoh Budayawan Jawa Barat, Adhitiya Alam Syah (Abah Alam), berencana menganugerahkan sebuah Kujang, pusaka tradisional Sunda yang melambangkan keberanian dan perlindungan, sebagai pengakuan atas dedikasi Ronny Lukito sebagai salah satu tokoh pelestarian alam dan lingkungan di Indonesia.
Pemberian Kujang ini diharapkan Abah Alam dapat menjadi inspirasi, memicu munculnya tokoh-tokoh muda lain untuk mengikuti jejak langkah Ronny Lukito dalam aksi nyata pelestarian lingkungan.
Apresiasi dari Abah Alam tidak terlepas dari proyek konservasi dan ekowisata terbesar Ronny Lukito melalui EIGER: EIGER Adventure Land (EAL) di Bogor.
Pembangunan EAL, yang kini menjelang pembukaan kembali, telah menegaskan komitmen pendirinya untuk menciptakan destinasi ekowisata yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga memberikan dampak positif signifikan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Jauh sebelum dibuka, EAL telah giat melaksanakan program konservasi dan pelestarian alam di dua area krusial:
Zona Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) seluas 253,66 hektare.
Pemulihan lahan kritis di kawasan PTPN I Regional 2 seluas 73,23 hektare.
Upaya ini menjadi model kolaborasi yang harmonis antara sektor swasta dan pemerintah, dijalankan dengan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
EAL hadir dengan semangat untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi pengunjung, lingkungan, budaya, dan terutama masyarakat sekitar.
Ronny Lukito teguh pada keyakinannya bahwa ekowisata sejati harus memberikan makna, memberdayakan komunitas, dan menjamin manfaat bagi generasi mendatang.
Salah satu keberhasilan EAL yang paling diapresiasi adalah pemulihan lahan milik negara di kawasan PTPN I Regional 2 yang sebelumnya dimanfaatkan secara ilegal oleh 83 penggarap. Melalui pendekatan kolaboratif dan humanis, EAL berhasil merestorasi lahan tersebut.
Sebagai solusi humanis, Ronny Lukito melalui EAL telah membangun:
– 30 rumah untuk relokasi para penggarap.
– Pendirian sebuah mushola dan sekolah PAUD.
Relokasi ini bukan hanya upaya penyelesaian masalah secara adil, tetapi juga pemulihan aset negara, sebuah langkah yang mendapat pujian dari berbagai pihak.

Dalam aspek ekologi, EAL telah menjalankan berbagai upaya pelestarian sejak tahap awal pembangunan, yang bertujuan menjaga dan meningkatkan nilai-nilai lingkungan
Penghijauan Masif, lebih dari 100.000 pohon dan perdu ditanam, ditambah lebih dari 1,8 juta tanaman semak dan ground cover di area PTPN.
Program Adopsi Pohon, lebih dari 1.800 pohon ditanam melalui program adopsi di area TNGGP.
Pengendalian Hidrologi, diilakukan perencanaan hidrologi dan drainase komprehensif, EAL telah membangun 5 kolam retensi dan sekitar 120 sumur resapan dari target 205.
Area Hijau Maksimal, dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) hanya 9 persen, lebih dari 90 persen lahan dimanfaatkan sebagai area hijau, memastikan dampak positif bagi resapan air, keanekaragaman hayati, dan kualitas lingkungan secara keseluruhan.
Melalui semua inisiatif ini, EAL diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam pelestarian alam dan pengembangan ekowisata berkelanjutan di Indonesia, memperkuat komitmen EIGER untuk terus aktif menjaga kelestarian alam.
Selain proyek EAL, EIGER secara berkelanjutan menjalankan berbagai program pelestarian alam, menegaskan peran Ronny Lukito dan perusahaannya sebagai garda terdepan konservasi.
Mountain & Jungle Course (MJC), program tahunan ini mendidik petualang muda, membangun karakter yang tangguh dan bertanggung jawab melalui kombinasi pembelajaran kelas dan praktik lapangan.
Zero Waste Mountain, program ini berambisi menjadikan gunung-gunung di Indonesia bebas sampah, Gunung Kembang menjadi pionir berkat kolaborasi erat dengan pengelola pos pendakian dan masyarakat lokal.
Ekspedisi Ekologis, Ekspedisi penelitian seperti Black Borneo Expedition dilakukan untuk eksplorasi, pendataan flora dan fauna, serta memberikan dukungan terhadap pelestarian kawasan penting seperti Karst Sangkulirang.
EIGER Conservation Site di KidZania, Wahana edukatif ini memberikan edukasi konservasi hutan kepada anak-anak melalui aktivitas seperti menanam pohon dan mengamati daun.
Pengembangan Produk Ramah Lingkungan, EIGER terus berinovasi dalam pengembangan produknya dengan menggunakan material yang lebih ramah lingkungan.
Keseluruhan upaya dan dedikasi ini yang mengantarkan Ronny Lukito mendapatkan pengakuan tinggi dari Budayawan Jawa Barat, Abah Alam, melalui penganugerahan Kujang.
Pemberian pusaka Kujang ini bukan hanya apresiasi, tetapi juga amanah untuk terus memimpin gerakan pelestarian alam bagi masa depan Indonesia yang lebih hijau. (BRH)








