• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pasang Iklan
  • Kontak Kami
  • Login
Arcom Media
Advertisement
  • Home
  • TNI
  • Polri
  • Pariwisata
  • Hotel
  • Pemerintahan
  • DPRD
  • Hukum
  • Olahraga
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Home
  • TNI
  • Polri
  • Pariwisata
  • Hotel
  • Pemerintahan
  • DPRD
  • Hukum
  • Olahraga
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Arcom Media
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Abah Landoeng, Saksi Hidup Romusha, Jadi Narasumber TV Belanda, Kisahkan Luka Sejarah

Juni 14, 2025
in Peristiwa
0
0
SHARES
0
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

ARCOM-MEDIA, Bandung. Di usia senjanya yang nyaris mencapai satu abad, Abah Landoeng Soewarno (99 thn) masih tegak berdiri sebagai saksi hidup sejarah.

Lelaki sepuh asal Bandung itu kembali menyuarakan kisah getir masa penjajahan dalam sebuah wawancara khusus yang digelar oleh televisi nasional Belanda, Nederlandse Omroep Stichting (NOS), Sabtu siang di Kota Bandung, (14/6/2025).

Dokumenter ini menjadi salah satu upaya media Belanda untuk merekam ulang memori kolektif tentang dampak pendudukan Jepang di Hindia Belanda, khususnya kisah para romusha, buruh paksa yang menjadi korban sistem perbudakan modern di masa Perang Dunia II.

Wawancara dilakukan di dua lokasi yang menyimpan memori sejarah bagi Abah Landoeng, yakni kawasan Batik Halus Bandung, dan di kediamannya di Gang Jameng 5, Cimahi.

Dalam wawancara yang dipandu langsung oleh Jurnalis Melinde Vassens dan didampingi reporter lokal, Ati, Abah Landoeng menceritakan kembali luka lama tentang penderitaan yang dialami dirinya, dan ribuan pemuda Indonesia lain di bawah kekuasaan balatentara Dai Nippon.

Dari Hutan Sukaluyu ke Jalan Sejarah

“Dulu di sini hutan lebat, cuma suara burung dan nyamuk, sekarang sudah rumah-rumah,” ucap Abah pelan, menunjuk deretan bangunan padat di kawasan Batik Halus.

Lebih dari delapan dekade lalu, remaja 17 tahun bernama Landoeng dipaksa bekerja tanpa upah bersama ratusan romusha lainnya, membuka jalan setapak di tengah belantara Sukaluyu, jalan itu, menurut Abah, hanya selebar satu meter, tetapi menelan nyawa banyak pemuda.

“Kalau lelah sedikit saja, kami dipukul pakai popor senapan, ditampar, atau diseret ke tengah lapangan buat dijemur, banyak teman Abah yang tidak pulang, ada yang mati karena sakit, ada yang kehabisan tenaga, ada juga yang dibuang begitu saja di lubang galian,” kenang Abah, dengan suara parau dan matanya berkaca-kaca.

Abah Landoeng juga mengingat bagaimana proyek pembuatan Goa Jepang di kawasan Dago menjadi saksi bisu ribuan pemuda Indonesia yang tewas akibat kerja paksa.

Saat itu, tentara Jepang membutuhkan tempat persembunyian dan gudang senjata di area pegunungan. “Yang bikin Goa Jepang itu romusha juga, hanya sedikit yang bisa pulang,” tuturnya Abah Landoeng lirih.

Suara yang Tak Pernah Padam

Wawancara kemudian berlanjut di kediaman Abah Landoeng di Cimahi, di rumah sederhana itulah Abah Landoeng tinggal bersama isterinya, Sani Suningsih, sejak 2018, setelah ditinggal almarhumah istri pertama, Mie Setiawati.

Abah Landoeng memiliki enam anak dari pernikahan pertama, yakni, Budi, Agung, Evan, Ayu, Deden, dan Dwi, yang rutin menjenguk dan mendampingi Abah Landoeng di sisa usianya.

Meski tubuhnya renta dan penglihatan mulai kabur, ingatan Abah Landoeng tentang masa-masa kelam itu masih terpatri kuat.

Dengan nada datar tapi tegas, ia mengucapkan rasa terima kasih kepada kru TV Belanda yang masih mau mendengar kisah seorang tua dari negeri jajahan.

“Abah Landoeng ini tinggal menunggu giliran dipanggil Gusti Allah, tapi selama napas ini masih ada, Abah mau cerita, supaya anak cucu tahu, jangan sampai kejadian itu terulang, penjajahan itu kejam, menyakitkan, dan tidak ada untungnya,” kata Abah Landoeng.

Abah Landoeng berharap Bangsa Indonesia tetap berdiri tegak melawan segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan.

“Negara kita sudah sepakat dalam pembukaan UUD 1945, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, jangan biarkan ada lagi anak muda yang menjadi korban seperti kami dulu,” ujar Abah Landoeng.

Dari Guru Hingga Veteran

Tak hanya sebagai saksi sejarah, Abah Landoeng juga dikenal sebagai pensiunan guru, yang mengabdi di dunia pendidikan sejak 1956 hingga 1996.

Dedikasinya di bidang pendidikan membuatnya dihormati bukan hanya di lingkungan keluarga, tetapi juga di masyarakat sekitar.

Tahun 2024 lalu, Abah dianugerahi Tanda Kehormatan Veteran Dwi Kora dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, sebagai penghargaan atas perjuangan dan pengabdiannya.

Bahkan, kisah hidupnya kini menjadi salah satu bagian dari pameran di Dutch Resistance Museum di Amsterdam, dalam pameran bertajuk The Former Dutch Colonies: From World War II to Independence.

Melinde Vassens, reporter TV NOS, mengaku terharu bisa mewawancarai langsung sosok sebijaksana Abah Landoeng.

“Abah Landoeng luar biasa, ucapannya lembut, tapi pesannya dalam dan menggugah, Abah Landoeng tidak menyampaikan dendam, tapi pelajaran kemanusiaan yang sangat berharga,” ujar Melinde Vassens.

Sementara Ati, jurnalis lokal yang mendampingi wawancara, menyebut Abah Landoeng sebagai suara nurani bangsa, “Abah Landoeng bukan sekadar saksi sejarah, tapi penjaga ingatan kolektif kita, mengingatkan bahwa kemerdekaan itu tidak pernah gratis, itu warisan dari penderitaan, darah, dan kesabaran yang luar biasa,” ujarnya.

Warisan yang Harus Dijaga

Di akhir wawancara, Abah Landoeng sempat menitipkan pesan untuk generasi muda Indonesia, “Jangan malas belajar sejarah, jangan bangga kalau hanya hafal lagu nasional, tapi tidak tahu siapa yang berjuang, supaya kita bisa menyanyikan lagu itu tanpa takut ditembak,” ujarnya, disambut anggukan para kru.

Kisah Abah Landoeng menjadi pengingat bahwa di balik kemerdekaan Indonesia, ada luka lama yang tak pernah benar-benar sembuh, tapi dari luka itu pula, lahir kekuatan dan kebijaksanaan yang diwariskan kepada anak bangsa.

Kini, di usia 99 tahun, Abah Landoeng tetap menjadi penjaga ingatan, dan lewat dokumenter TV Belanda ini, suaranya akan abadi, menyusuri ruang-ruang sejarah yang tak boleh dilupakan. (RED / HS)

 

Jumlah Pembaca: 59
Previous Post

PT Mitra Citarum Air Biru Resmi Berhentikan Soedjono Kurniawan dari Jabatan Komisaris Utama

Next Post

Liburan Sekolah Lebih Seru di Trans Studio Bandung, Wajib Coba “Jalan Pulang ke Dunia Lain”

Related Posts

Liputan Kota Bandung

Galungan Combat Sport Sukses Salurkan Bakat Tarung Anak Muda Bandung

by admin
Juni 15, 2025
Liputan Kota Bandung

Liburan Sekolah Lebih Seru di Trans Studio Bandung, Wajib Coba “Jalan Pulang ke Dunia Lain”

by admin
Juni 15, 2025
Peristiwa

PT Mitra Citarum Air Biru Resmi Berhentikan Soedjono Kurniawan dari Jabatan Komisaris Utama

by admin
Juni 14, 2025
Peristiwa

Dahlan Iskan Gugat Kerajaannya, Ketika Sang Raja Koran Harus Ketuk Pintu Rumahnya Sendiri

by admin
Juni 14, 2025
Hukum

Empat Pejabat dan Pengurus Pramuka Kota Bandung Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah 6,5 Miliar Rupiah

by admin
Juni 13, 2025
Next Post

Liburan Sekolah Lebih Seru di Trans Studio Bandung, Wajib Coba “Jalan Pulang ke Dunia Lain”

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Mandiri Utama Finance Gelar MUF Auto Fest 2024 di Kota Bandung; Pantang Pulang Sebelum Bawa Mobil

Mandiri Utama Finance Gelar MUF Auto Fest 2024 di Kota Bandung; Pantang Pulang Sebelum Bawa Mobil

Maret 5, 2024

Batik Danar Hadi Hadirkan Koleksi Eksklusif Ratimaya Raya

Maret 13, 2025
DGP8 Provinsi Jabar Bentuk Posko Gerakan Rakyat

DGP8 Provinsi Jabar Bentuk Posko Gerakan Rakyat

Januari 5, 2024

Kategori

  • DPRD
  • Hotel
  • Hukum
  • Jurnalis Bela Negara
  • Kesehatan
  • Konser Musik
  • Kuliner
  • Liputan Kota Bandung
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Partai Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Perbankan
  • Peristiwa
  • Polri
  • Produk
  • Properti
  • Teknologi
  • TNI
  • Uncategorized
Arcom Media

PT Arcom Media Bela Negara
Menayangkan berita terkini dan anti hoax

Categories

  • DPRD
  • Hotel
  • Hukum
  • Jurnalis Bela Negara
  • Kesehatan
  • Konser Musik
  • Kuliner
  • Liputan Kota Bandung
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Partai Politik
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Perbankan
  • Peristiwa
  • Polri
  • Produk
  • Properti
  • Teknologi
  • TNI
  • Uncategorized

Informasi

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Syarat Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Kontak Kami

Recent Posts

  • Galungan Combat Sport Sukses Salurkan Bakat Tarung Anak Muda Bandung
  • Liburan Sekolah Lebih Seru di Trans Studio Bandung, Wajib Coba “Jalan Pulang ke Dunia Lain”
  • Abah Landoeng, Saksi Hidup Romusha, Jadi Narasumber TV Belanda, Kisahkan Luka Sejarah

© 2023 arcom-media.com - Developed by Tokoweb.co

  • Login
  • Home
  • TNI
  • Polri
  • Pariwisata
  • Hotel
  • Pemerintahan
  • DPRD
  • Hukum
  • Olahraga
  • Pendidikan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?