ARCOM-MEDIA, Bandung. Ketua Dewan Pembina Forum Ngandandanan Bandung, Dandan Riza Wardana menyoroti pembahasan pembangunan berkelanjutan berbasis ekologi saat Nonton Bareng (Nobar) dan Diskusi Debat Cawapres putaran kedua, Minggu, (21/1/2024), di Jalan Aria Jipang No.6 Kota Bandung.
Seperti diketahui, melihat animo audiens pada Nobar sebelumnya dan atas permintaan beberapa elemen masyarakat, Forum Ngadandanan Bandung kembali menggelar nonton bareng dan diskusi debat Cawapres putaran kedua.
Hadirnya banyak tokoh baik sebagai panelis, penanggap maupun undangan yang hadir menjadi magnet tersendiri dari kegiatan ini.
Dandan Riza Wardan selaku Ketua Dewan Pembina Forum Ngandandanan Bandung berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi sosialisasi program ketiga Cawapres terutama menilik manfaaat program -program tersebut untuk kemajuan Kota Bandung, serta sebagai sarana pendidikan politik bagi warga Kota Bandung, khususnya pemuda baik dari generasi milenial maupun Gen Z.
Nobar dan diskusi debat Cawapres yang diselenggarakan oleh Forum Ngadandanan Bandung diikuti masing-masing timses utusan tiga pasangan calon.
Sebagai panelis dari paslon no urut 1 diwakili oleh Dadan Ramdhan Harja (Relawan AMIN Jawa Barat), Irhash Ahmady (TKD Jawa Barat Prabowo-Gibran) mewakili paslon nomor urut 2, dan Firman Tendri (TPN Ganjar-Mahfud) yang mewakili paslon nomor urut 3, acara diskusi dipandu moderator Anwar Sani dari Unpad, ditanggapi oleh penanggap Nurdin Hidayat.
Acara dihadiri pendukung masing-masing paslon, dan tokoh-tokoh seperti Agung Suryamal, Rully dari AMS, Andri P. Kantaprawira, komunitas dan para pemuda milenial, serta Gen Z Kota Bandung.
Seperti diketahui, Kota Bandung pernah mendapatkan penghargaan program lingkungan hidup PBB yang diserahkan Direktur UNEP Wilayah Amerika Utara, Dr. Noel Brown kepada Walikota Bandung H. Ateng Wahyudi (alm) di suatu resepsi di Gedung PBB New York pada 5 September 1990 atas keberhasilan Kota Bandung dalam menerapkan daur ulang sampah.
Namun hingga hari ini Kota Bandung menjadi Bandung Lautan Sampah, dikarenakan banyaknya tumpukan sampah di pinggir jalan serta aliran sungai dikarenakan banyaknya warga yang membuang sampah ke sungai sehingga berdampak terhadap banjir yang belakangan ini melanda Kota Bandung.
Selain persoalan sampah, ketersediaan air bersih menjadi permasalahan lingkungan hidup di Kota Bandung yang menjadi perhatian banyak pihak.
Dandan Riza Wardana dalam kesempatan ini menyoroti pembangunan berkelanjutan di Kota Bandung yang harus berbasis ekologi.
“Jangan sampai merusak lingkungan serta, sebaiknya melibatkan pengusaha, UMKM dan masyarakat lokal,” kata Dandan Riza Wardana, “Persoalan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota saja, melainkan harus ada kesadaran pengelolaan sampah dari hulu hingga ke hilir,” ujarnya.
Dandan Riza Wardana menambahkan, rumah tangga sebagai salah satu penghasil sampah terbesar perlu untuk memulai pengolahan sampah dari rumah masing-masing.
“Persoalan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama, niscaya dengan gotong royong antara Pemerintah Kota dengan warga Kota Bandung dalam pengelolaan sampah akan mengembalikan Kota Bandung menjadi kota yang bersih dan
nyaman untuk ditinggali,” ujar Dandan Riza Wardana.
Tentunya persoalan lingkungan hidup menjadi isu utama, karena krisis iklim yang melanda seluruh dunia.
Maka diharapkan gagasan dan program dari Cawapres mengenai pembangunan yang berkelanjutan, lingkungan hidup, energi dan pangan bisa diadaptasikan di daerah-daerah, sehingga dapat menjaga sumber daya alam, serta menjaga ketersediaan pangan.
“Karena ketika negara memiliki ketahanan pangan yang kuat, dipastikan negara tersebut akan menjadi negara maju di tahun mendatang,” pungkas Dandan Riza Wardana. (BRH)