ARCOM-MEDIA, Bandung. GREY Art Gallery yang berlokasi di jalan Braga No.47 Kota Bandung dengan bangga mempersembanhkan pameran dengan tajuk “Bandung Painting Today”, mulai 27 April 2024 hingga 2 Juni 2024.
Bandung Painting Today merupakan tajuk yang dipilih untuk menghantar keadaan tentang karya dan praktik seni lukis Bandung hari-hari ini.
Secara praksis keadaan tersebut ditandai ke dalam bentuk pameran besar seni lukis, yang melibatkan 66 seniman Bandung, dan mewakili beberapa generasi.
Menghadirkan sejumlah karya terpilih dari para seniman dengan pendekatan, penjelajahan dan kecenderungan yang beragam.
Lebih jauh, ditujukan untuk merekam dan mengenali keragaman gejala seni lukis yang tumbuh pada suatu ranah perkembangan praktiknya di kota Bandung.
Pameran ini diselenggarakan di
Grey Art Gallery, dikurasi oleh Asmujo Jono Irianto serta Jajang Supriyadi,
berlangsung dan terbuka bagi publik dari tanggal 27 April hingga Juni 2024.
Dalam kaitan kerja kurasi, pameran “Bandung Painting Today” menggunakan metoda pemetaan yang dilanjutkan dengan survei dan observasi (kunjungan studio dan wawancara).
Lebih tampak sebagai upaya mengidentifikasi dan memberikan
ruang pembacaan terhadap karya serta praktik seni lukis Bandung.
Menjadi sebentuk pengupayaan, untuk menjemput pemahaman dari para seniman, menandai pergeseran dan perubahan nilai-nilai, serta praktik seni lukis itu sendiri.
Dapat dijejaki melalui telisik pada pernyataan-pernyataan para seniman, berdialog dengan biografi, dan atau mengenali strategi perupaannya.
Melalui pameran ini, serangkaian temuan, hubungan dan pertalian menjadi mungkin tergambarkan.
Antara lukisan, antara seniman, sehimpunan pengetahuan, sebagai
jejak perkembangan seni lukis.
Bukan tidak mungkin, pula didapati kebedaan cara pandang dan kemajemukan praktiknya.
Maka pemetaan awal mengenai keragaman seni lukis Bandung yang dibangun dalam kerja kurasi, menjadi memungkinkan untuk diperkaya oleh temuan-temuan dan gambaran keadaan melalui perbincangan dengan para seniman atau pun pihak lainnya dalam diskusi.
Termasuk pula membayangkan arti penting seni lukis kontemporer yang tumbuh di kota Bandung, sekurangnya hari-hari ini.
Kurator Asmujo Jono Irianto saat sesi Press Conference, Sabtu, (27/4/2024), di GREY Art Gallery jalan Braga No.47 Kota Bandung, mengatakan, pameran ini menghadirkan, seni lukis kontemporer di kota Bandung, “Tidak semua lukisan adalah seni, contohnya lukisan yang ada di sepanjang jalan Braga, itu hanya lukisan saja,” ujarnya.
Asmujo Jono Irianto sempat membahas, pelukis Ay Tjoe Christine yang lahir 27 Desember 1973 di Bandung.
Seperti diketahui, Ay Tjoe Christine selama tahun 1992-1997 mempelajari seni grafis di Jurusan Seni Murni, di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung.
Pada tahun 2004, Ay Tjoe Christine menerima beasiswa di Stiftung Kuenstlerdorf, Schoeppingen, Jerman, kemudian pada tahun 2008 mengikuti residensi di STPI di Singapura.
“Kita tidak mungkin mengajak Ay Tjoe Christine pameran di Bandung, karena harus mendapat izin dari Gallery White Cube di London,” ungkap Asmujo Jono Irianto.
“Pernah lukisan Ay Tjoe Christine pada harga primary jual pertama terjual 1,7 miliar rupiah, dan dilelang di Hongkong 20 miliar rupiah,” ungkap Asmujo Jono Irianto.
Lebih lanjut Asmujo Jono Irianto mengkritisi bahwa pameran lukisan di Bandung tidak ada pengunjungnya, “Paling yang datang hanya teman-teman pelukis itu sendiri, berbeda jauh dengan Jogjakarta,” tegasnya, “Padahal Bandung sama pentingnya dengan Jogjakarta,” ujarnya.
“Atmosfir Bandung beda jauh dengan Jogjakarta, kita semua tahu tidak ada perhatian dari Pemerintah kota Bandung terhadap galeri seni,” pungkas Asmujo Jono Irianto. (BRH)